NAMA : IMANUEL PAKSI A
KELAS : 1P53
NIM : 13.230.0140
TOPIK : SISTEM INFORMASI
JUDUL : SISTEM INFORMASI PEMBELIAN
KELAS : 1P53
NIM : 13.230.0140
TOPIK : SISTEM INFORMASI
JUDUL : SISTEM INFORMASI PEMBELIAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah
yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya
akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki
seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa
sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat.
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah
sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi sistem
informasi pembelian?
2. Apa fungsi
dari pembelian?
3. Apa saja klasifikasi
transaksi pembelian?
4. Apa saja procedur dalam
pembelian?
BAB
II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN
Pembelian merupakan suatu kegiatan
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan
produk atau bahan baku produk yang didapat
dari pemasok atau supplier.
2.
FUNGSI PEMBELIAN
Adapun fungsi yang terkait pembelian
menurut Mulyadi (2001:299), adalah sebagai berikut :
1. Fungsi
Gudang
Fungsi gudang dalam sistem informasi
pembelian bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan
posisi persediaan yang ada digudang dan untuk menyimpan barang yang telah
diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi
Pembelian
Bertanggungjawab untuk memperoleh
informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam
pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
3. Fungsi
Penerimaan
Bertanggungjawab untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari
pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh
perusahaan.
4. Fungsi
Akuntansi
Fungsi
akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan utang
dan fungsi pencatatan persediaan.
3.
KLASIFIKASI
TRANSAKSI PEMBELIAN
Adapun klasifikasi dari transaksi pembelian yang mendukung
sistem informasi pembelian adalah
sebagai berikut :
1.
Pembelian
secara kontan, yaitu pembelian yang dilaksanakan secara cash and carry,
kebiasaan yang umum dimasa sekarang yaitu jangka waktu satu bulan pun dianggap
kontan.
2.
Pembelian
secara kredit, yaitu pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran lebih dari
satu bulan.
3.
Pembelian
secara tender, yaitu pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut
nilai cukup besar.
4. Pembelian dengan cara impor, yaitu
pembelian yang menggunakan prosedur impor dengan memanfaatkan letter of
credit (L/C).
5.
Pembelian
secara komisi, yaitu pembelian barang yang bersifat titipan, atas barang-barang
yang terjualah yang kemudian dibayar.
6.
Pembelian
dipasar berjangka/ future trading, yaitu pembelian atas
barang-barang yang memiliki standar kualitas yagn ditawarkan dipasar berjangka,
selain kuallitas telah terjamin juga dapat menutup kemungkinan kerugian karena
adanya kenaikan harga.
7. Pembelian secara cicilan pada sewa
guna usaha (Leasing), yaitu suatu cara pembelian dimana harga atas
barang dibayar secara mencicil setelah diperhitungkan bunga bank.
Bentuk lain
adalah beli sewa yaitu pembayaran berupa sewa atas barang tersebut dianggap angsuran barang.
8.
Pembelian
secara kontrak, yaitu suatu pembelian dengan menggunakan prosedur kontrak yang
memuat hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak. Biasanya pembelian secara
kontrak dilaksanakan apabila terjadi penjualan secara kontrak pula.
9.
Pembelian
melalui perantara (komisioner, makelar), yaitu suatu jenis pembelian yang
menggunakan jasa komisioner atau makelar sebagai perantara dalam pembelian dan
untuk jasa yang mereka berikan,mereka menerima komisi atau provisi.
10. Pembelian secara remburs, lebih
bersifat cara pembayaran, yaitu pembayaran dilakukan kepada pembawa atau yang
mengangkut barang.
4. PROSEDUR
PEMBELIAN
Prosedur transaksi pembelian secara
garis besar menurut mulyadi (2001: 302) adalah sebagai berukut :
1. Fungsi Gudang mengajuakn permintaan
pembelian ke fungsi pembelian
2. Fungsi pembelian meminta penawaran
harga dari berbagai pemasok
3. Fungsi pembelian menerima penawaran
harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order
pembelian kepada pemasok
5. Fungsi penerimaan menyerahkan barang
yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang
yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan
7. Fungsi penerimaan melaporkan
penerimaan barang kepada fungsi akuntansi
8.
Fungsi
Akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari
pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari
transaksi pembelian.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan produk atau bahan baku produk yang didapat dari pemasok atau supplier.
sistem
informasi pembelian bertanggungjawab
untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang
dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok
yang dipilih.