tugas 4

SI 1P53 - STMIK Widya Pratama Add comments

NIM             :13.230.0108
NAMA        :TABAH RILO PAMBUDI
KELOMPOK :RADIO[4]
TUGAS          :4

                        TERRESTRIAL DIGITAL RADIO

merupakan implementasi penerima dan pemancar radio yang didasarkan pada pemrosesan sinyal digital, yang dapat diaplikasikan (mengirimkan atau menerima) dengan standar transmisi radio analog, misalnya untuk radio FM.

Dengan cara ini dapat mengurangi kebisingan (noise) dan distorsi yang disebabkan oleh rangkaian elektronik. Juga memungkinkan implementasi software radio, dimana teknologi transmisi disesuaikan dengan software tersebut. Dalam kebanyakan kasus, penggunaan teknologi ini meningkatkan konsumsi energi dari peralatan penerima

Penyiaran radio digital telah muncul, pertama di Eropa (Inggris tahun 1995 dan Jerman pada tahun 1999), kemudian di Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Afrika Selatan dan banyak negara lain di seluruh dunia.

Sistem yang paling sederhana bernama DAB Digital Radio, (Digital Audio Broadcasting)

merupakan standar komunikasi satu arah yang digunakan untuk penyiaran audio dan video, dan kadang-kadang juga datacasting, sebaliknya dari yang digunakan untuk pada sistem komunikasi dua arah

Standar radio siaran digital dapat menyediakan layanan radio terrestrial atau satelit

Sistem penyiaran radio digital biasanya dirancang untuk perangkat genggam, seperti sistem mobile-TV, yang berbeda dengan sistem TV digital standar yang memerlukan antena directional (biasanya berbentuk antena parabola) tetap

Beberapa sistem radio digital memberikan "in-band on-channel" (IBOC) solusi yang dapat memberikan kesempatan untuk exist secara berdampingan dengan simulcast AM analog atau transmisi FM, sementara yang lain dirancang untuk band frekuensi radio yang ditetapkan

Yang terakhir ini memungkinkan satu sinyal radio pita lebar untuk membawa multipleks yang terdiri dari beberapa saluran radio-variabel bitrate serta layanan data dan bentuk media lainnya

Beberapa sistem penyiaran digital memungkinkan frekuensi jaringan tunggal-frekuensi (SFN), dimana semua pemancar terestrial di wilayah mengirimkan multipleks sama dari program radio dengan menggunakan saluran frekuensi yang sama tanpa menimbulkan interferensi, yang lebih jauh lagi dapat meningkatkan efisiensi spektral dari sistem penyiaran

KELEBIHAN


  • Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
  • kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
  • Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun [[talk sho
  • frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
  • spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
  • radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
  • Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.
KEKURANGAN

·   Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarkanya, tidak bisa seperti pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan.
·  Global. Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail, karenannya angka-angka pun di bulatkan. Misalnya penyiar akan menyebutkan “seribu orang lebih “ untuk angka 1.053 orang.
·  Batasan waktu. Waktu siaran radio relatif terbatas hanya 24 jam dalam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumblah halaman dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa di tambah menjadi 25 jam atau lebih.
·  Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati pendengan berdasarkan urutan yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat. Beda dengan surat kabar, pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir,atau langsung ke rubrik yang ia sukai.
·  Mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam ( fading) dan gangguan teknis “chanel noise factor”.


CARA KERJA
Sistem IBOC bekerja dengan menggabungkan sinyal audio analog dengan sinyal audio digital agar diperoleh kompatibilitas antara penyiaran radio analog dengan penyiaran radio digital, baik pada radio AM maupun FM. Sistem penyiaran radio digital IBOC yang juga disebut sebagai “HD-Radio” dikembangkan oleh iBiquity Radio dan secara resmi telah ditentukan sebagai sistem penyiaran radio digital di Amerika Serikat.
Penyiaran radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka biner yang nilainya selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode) sinyal suara analog yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai code atau decode (penginterpretasian sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya disebut CODEC.
Setelah studio mengirim sinyal digital ke pemancar, pemancar radio digital memproses sinyal audio digital yang masuk untuk dipancarkan. Proses ini disebut modulation. Pesawat penerima radio digital menguraikan kembali (decode) sinyal digital yang diterima menjadi sinyal audio analog kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke analog). Proses ini disebut demodulation. Terdapat beberapa cara untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat diuraikan secara matematis yang disebut dengan Algorithm (Algoritma). Dalam menggunakan algoritma, para pakar dan teknisi dapat membuang komponen-komponen sumber sinyal audio digital yang tidak diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio atau pada alat pemutar rekaman.
CODEC algoritma sangat membantu konsep ini dengan memisahkan dan tidak memancarkan suara-suara yang tidak diperlukan tanpa mengurangi kualitas suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi informasi analog pada pesawat penerima. Proses pengurangan bit ini dikenal dengan istilah kompresi. Kompresi akan mengurangi sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen penting sedemikian rupa yang berkibat pada berkurangnya lebar pita saluran transmisi. Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa jenis kompresi algoritma sistem pengolahan sinyal audio secara digital yang kita kenal adalah AAC, PAC, MP-3 atau HDC. Ini semua merupakan nama dagang dari sistem kompresi informasi audio digital dan untuk menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk membedakan masing-masing cara kodefikasi algoritma di antara beberapa sistem tadi. Dengan menggunakan HD-Radio secara digital sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang sama dengan frekuensi analog yang ada.

0 komentar

Posting Komentar

Follower