NAMA : MUHAMMAD ZUMAERI
NIM : 13.230.0101
KELOMPOK : 4(RADIO)
TUGAS : 4
Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip
yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio
(penghantar) dengan gelombang audio. Hanya
saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum
digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis
sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan
bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi
ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai
mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio)
dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi
(FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh
cuaca buruk.
Sayangnya teknologi
ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun
1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena
mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada
tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya
sendiri. Dua tahun kemudianFederal
Communication Comission (FCC)
mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun
Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang
digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh
Armstrong.
Frustasi akan segala
kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara
tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan
hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi
sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di
Amerika, FM menjadi penyokonggelombang
mikro (microwave),
pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang
komunikasi.
Cara Kerja
Radio FM
Rangkaian
tingkat penguat RF dan osilator lokal pada radio penerima FM ditala oleh sebuah
kapasitor variabel 3 kolom satu poros. Pada Radio penerima FM komersial,
digunakan bakuan :
Dengan
demikian, frekuensi osilator lokal dapat diubah dari 98,7 MHz sampai 118,7 MHz,
sehingga dari Pencampur menghasilkan suatu frekuensi IF 10,7 MHz.
Bagian
Penguat IF terdiri dari beberapa tingkat dengan gain tinggi dimana satu atau
beberapa darinya adalah pembatas amplitudo yang biasanya diatur agar mempunyai
suatu ambang permukaan kira-kira 1 mV pada input tingkat pembatas. Seluruh
tingkat di tala sedemikian rupa dengan frekuensi tengah 10,7 MHz dengan
bandwidth 150 kHz.
Diskriminator
yang umum digunakan adalah detektor Reaktif (Quadratur Detector) atau yang lebih dikenal dengan
Diskriminator Fasa yang bergantung juga pada hubungan frekuensi/sudut dari
suatu rangkaian tala. Cara Kerja detektor radio FM jenis ini pada dasarnya
merupakan rangkaian yang tegangan keluarannya sebanding dengan beda antara frekuensi
acuan dan frekuensi sinyal masuk. Kelebihan dari detektor ini adalah dalam hal
rangkaian tala yang diperlukan yaitu hanya satu saja.
AFC (Automatic
Frequency Control). AFC pada Radio Penerima FM adalah untuk
menstabilkan penerimaan. Cara kerja AFC pada radio FM adalah penerapan dari
feedback negatif. Untuk ini diturunkan sebuah sinyal yang besarnya sebanding
dengan deviasi rata-rata dari frekuensi tengah yang diterima pada titik tengah
Bandpass IF penerima. Sinyal ini digunakan untuk mengubah reaktansi sebuah
dioda tala (Varaktor) pada rangkaian osilator untuk
menggeser frekuensinya, sehingga cukup untuk mengimbangi deviasi dan membawa
sinyal tersebut kembali ke tengah Bandpass IF.
Pada pemancar FM,
untuk mengantisipasi penurunan deviasi frekuensi pemancar akibat dari penurunan
amplitudo sinyal modulasi pada frekuensi tinggi sinyal pemodulasi digunakan
rangkaian pre-emphasis. Cara kerja
rangkaian ini akan meningkatkan dengan 6 dB/Oktaf untuk frekuensi sinyal
modulasi di atas 2,1 kHz. Penerapan pre-emphasis pada pemancar FM secara
langsung juga mengakibatkan deviasi frekuensi FM akan lebih lebar pada
nada-nada tinggi audio sinyal pemodulasi (treble).
Akibatnya,
pada radio penerima FM, kebisingan sinyal keluaran yang
disebabkan oleh modulasi fasa meningkat langsung sebanding dengan frekuensi
atau dengan 6 bB/Oktaf. Sebuah filter yang dinamakan jaringan De-emphasis akan memperlemah kebisingan dengan 6
dB/Oktaf, dengan demikian jaringan kebisingan dapat diratakan pada sisi
keluarannya. Rangkaian de-emphasis secara sederhana dapat diwujudkan oleh
sebuah jaringan RC yang membentuk rangkaian LPF (Low
Pass Filter) dengan
frekuensi cut-off = 2,1 kHz.
Pengatur
volume dan nada serta sebuah penguat audio digunakan untuk memperkuat daya
sinyal tegangan keluaran dari rangkaian diskriminator fasa setelah melalui
rangkaian de-emphasis. Cara kerja
nya adalah dengan menguatkan arus dan tegangan sinyal audio dari taraf
mili-Watt sedemikian hingga dapat menggetarkan membran Loudspeaaker.
Penguat
audio yang digunakan pada radio penerima FM adalah penguat audio yang memiliki
jangkauan frekuensi minimal sampai dengan 15 kHz sesuai lebar bidang modulasi
pemancar FM untuk mendapatkan karakteristik kualitas Hifipada
reproduksi audio (musik).
KELEBIHAN RADIO FM
Ø
Lebih tahan noise
Ø
Bandwith yang Lebih Lebar
Ø
Fidelitas Tinggi
Ø
Transmisi Stereo
Ø Hak
komunikasi Tambahan
KELEMAHAN
RADIO FM
Ø
Jangkauan lebih pendek
Ø
Biaya mahal
Ø
Bandwith lebih besar
J DAFTAR PUSTAKA
Ø GOOGLE
J DAFTAR PUSTAKA
Ø GOOGLE
Posting Komentar