TOPIK :
KOMPUTER HYBRID
JUDUL :
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
KELOMPOK : KOMP.HYBRID
: MIFTAKHUL JANNAH
-13.230.0046
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Komputer hybrid adalah kombinasi dari komputer analog
dan komputer digital. Data yang diterima dalam bentuk angka atau
huruf dan
phisik.
BAB II
Elektrokardiogram (EKG)
a) Pengertian Elektrokardiogram ( EKG )
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang
dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman
informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan.
Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari
pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
a) Fungsi Elektrokardiogram ( EKG )
Hal-hal yang dapat diketahui dari pemeriksaan EKG
adalah :
·
Denyut
dan irama jantung
·
Posisi
jantung di dalam rongga dada.
·
Penebalan
otot jantung (hipertrofi).
·
Kerusakan
bagian jantung.
·
Gangguan
aliran darah di dalam jantung.
·
Pola
aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan gangguan irama jantung
b) Sistem Konduksi Jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi
sebagai pompa system sirkulasi darah. Yang paling berperan adalah bilik
(ventrikel), sedangkan serambi (atria) sebenarnya berfungsi sebagai ruang
penyimpanan selama bilik memompa. Ventrikel berkontraksi, ventrikel kanan
memasok darah ke paru-paru, dan ventrikel kiri mendorong darah ke aorta
berulang-ulang melalui sistem sirkulasi, fasa ini disebut systole.
Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa) setelah ventrikel
mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole. Kontraksi
jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian peristiwa elektrik dengan
koordinasi yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan normal berawal
dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di
simpul SinoAtrial (SA) kemudian melewati serabut otot atrial
menuju simpul AtrioVentrikular (AV) lalu menuju ke berkas
His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan
berakhir pada serabut Purkinye yang mengaktifkan serabut otot
ventrikel
c) Teknik monitoring EKG
Saat ini 4 macam teknik monitoring EKG yang sering
digunakan yaitu :
1. Teknik monitoring standar
ekstremitas (metoda Einthoven) ataustandard limb leads Dalam
menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni :
a) Lead I dibentuk dengan
membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan lengan kanan
(RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 0º
b) Lead II dibentuk dengan
membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kanan
(RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 60º
c) Lead III dibentuk dengan
membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan kiri
(LA- left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120º
2. Teknik monitoring tambahan
atau augmented limb leads Dalam menggunakan teknik ini,
dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni :
a) aVL dibentuk dengan membuat
lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan anggota tubuh lainnya
(ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi -30º
b) aVR dibentuk dengan membuat
lengan kanan (RA- right arm) elektroda positif dan anggota tubuh
lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi -150º
c) aVF dibentuk dengan membuat
kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan anggota tubuh lainnya
(ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi +90º monitoring EKG
prekordial/ dada atau standard chest leads monitoring EKG
d) Karakteristik dan parameter - parameter dalam
Elektrokardiogram
Sinyal EKG terdiri dari
gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T (diperlihatkan pada gambar di bawah
ini digunakan untuk mendeteksi kelainan jantung atau aritmia (arrythmia).
Urutan terjadinya sinyal EKG yang dapat menimbulkan gelombang P, kompleks QRS,
dan gelombang T adalah sebagai berikut :
1. Setiap siklus kontraksi dan
relaksasi jantung dimulai dengan depolarisasi spontan pada nodus. Peristiwa ini
tidak tampak pada rekaman EKG
2. Gelombang P merekam peristiwa
depolarisasi dan kontraksi atrium (atria contract). Bagian pertama
gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan; bagian kedua mencerminkan
aktivitas atrium kiri. Dengan Interval_RR = Jarak antara gelombang R dengan
gelombang R lainnya yang berdekatan terukur dalam satuan waktu (sekon) HR
= Besar denyut jantung yang dalam satuan beat per minute (BPM)
b) Permasalahan
Permasalahan
dokter saat pasien sedang dalam keadaan kritis atau tidak sadarkan diri. Dokter
tidak selalu ada ditempat untuk selalu memantau keadaan pasien. Namun timbul
kekawatiran jika pasien mengalami penurunan kesehatan, dokter tidak ada
ditempat maka bisa terjadi keterlambatan penanganan pasien.
c) Penyelesaian
Dari permasalahan
diatas maka para ahli menciptakan suatu alat untuk memantau keadaan pasien yang
bernama EKG (Elektrokardiogram), alat ini berfungsi untuk mengecek detak jantung
pasien. Jadi pasien dapat dipantau dengan alat tersebut. Dan juga alat tersebut
mempunyai tujuan untuk memberitahukan kepada dokter jika keadaan pasien dalam
keadaan stabil atau dalam keadaan tidak stabil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Elektrokardiografi
adalahilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Sedangkan
Elektrokardiogram( EKG ) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik
jantung.
2. Sebuah
pendekatan metodik sederhana yang dapat diterapkan pada setiap EKG. Setiap EKG
harus didekati dengan cara berurutan, terutama kalau seorang perawat yang masih
baru di bidang ini, sehingga tidak ada hal penting yang terlewatkan. Kalau
perawat semakin banyak mengenal,membaca kardiogram, hal yang pada mulanya
mungkin tampak terpaksa dan secara mekanik akan memberikan keuntungan besar dan
akan segera menjadi seperti kebiasaan.
3. Gelombang
P;gambaran proses depolarissi atrium.
Gelombang
QRS;gambaran proses depolarisasi ventrikel
Gelombang
T;gambaran proses repolarisasi ventrikel.
Gelombang
U;timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya
Interval
PR;diukur dari permukaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS.
B. DAFTAR PUSTAKA
5. http://kirana-5451.blogspot.com/2008/11/elektrokardiogram.html
Posting Komentar