NAMA : HELEN MAHARDIKA
NIM :
13.230.0020
KELAS : 1P53
JUDUL : ANTENA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam era globalisasi saat ini, pertukaran informasi
telah menjadi bagian yang sangat penting bagi setiap kehidupan. Pertukaran informasi
ini tidak hanya terjadi pada lokasi yang berdekatan saja, tetapi mengglobal
keseluruh penjuru dunia. Hal ini dapat dimungkinkan dengan makin tumbuhnya
teknologi internet dan jaringan komputer, baik yang memanfaatkan media kabel
maupun non kabel (wireless) sebagai saluran transmisinya.
Pada proses pengiriman dan penerimaan sinyal
informasi ini diperlukan suatu alat yang dapat merubah sinyal gelombang mikro
dalam saluran transmisi, menjadi saluran gelombang mikro diudara bebas,
demikian pula sebaliknya. Alat seperti ini lazimnya disebut dengan antena.
Terdapat berbagai macam jenis antena dengan berbagai dimensi yang berbeda.
Setiap dimensi antena yang berbeda memancarkan atau meradiasikan sinyal dengan
kekuatan yang berdeda pada tiap arahnya. Prinsip ini dikenal dengan istilah
pola radiasi.
Pada komunikasi antar titik dalam jaringan komputer
non kabel (wireless) diperlukan antena yang berpola radiasi direksional
(spesifik kesuatu arah). Salah satu antena yang dapat digunakan dalam situasi
ini adalah antena heliks / helical. Antea heliks mempunyai struktur geometri
yang mirip dengan pegas, dengan jarak antar lilitan diameter lilitan, dan
jumlah lilitan yang diatur sedemikian rupa.
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk
digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain,
dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik
ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu
frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang di maksud dengan
antena?
2.
Apa fungsi dari subuah
antena?
3.
Bagaimana bentuk sebuah
antena?
4.
Apa penggunaan sebuah
antena?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN ANTENA
Dibidang elektronika definisi antena adalah
"transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing (saluran
transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Sekarang antena adalah
salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio, TV, radar,
dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan sinyal". Sebuah antena
adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk
menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan
desain, pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif
adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya. Antenna setengah
gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan
gelombang radio secara efektif.
2.
FUNGSI ANTENA
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke
udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk
menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang
bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem
komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena
hanya menjalankan fungsi penerima saja.
3.
KARAKTER ANTENA
Ada
beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis
antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop
radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi.
Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena
tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi,
polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514)
ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang
sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan
karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.
Gain
(directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain
bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti
watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu,
satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
Pola radiasi antena adalah plot
3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot
3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola
radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu
pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi
pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
4.
PENGGUNAAN ANTENA
a. Penggunaan
antena pada radio
Antena adalah salah satu elemen
penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio. Fungsinya adalah untuk
mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya.
Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal
elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sehinnya sinyal radio
yang dipancarkan oleh stasiun radio dapat ditangkap oleh radio.
b.
Penggunaan antena pada televisi
Berdasarkan peraturan internasional
yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekwensi (Radio Regulation) untuk
penyiaran televisi pada pita frekwensi VHF dan UHF. Sejarah pertelevisian di
Indonesia diawali pada tahun 1962 oleh TVRI di Jakarta dengan menggunakan
pemancar televisi VHF. Pembangunan pemancar TVRI berjalan dengan cepat terutama
setelah diluncurkannya satelite palapa pada tahun 1975. Pada tahun 1987, yaitu
lahirnya stasiun penyiaran televisi swasta pertama di Indonesia, stasiun
pemancar TVRI telah mencapai jumlah kurang lebih 200 stasiun pemancar yang
keseluruhannya menggunakan frekwensi VHF, dan pemancar TV swasta pertama
tersebut diberikan alokasi frekuensi pada pita UHF. Kebijaksanaan penggunaan
pita frekwensi VHF untuk TVRI dan UHF untuk swasta. Sehingga untuk menagkap
siran TV digunakan antena VHF dan UHF.
c.
Penggunaan antena pada radar
Radar atau Radio
Detection and Ranging adalah suatu alat yang sistemnya memancarkan gelombang
elektromagnetik berupa gelombang radio dan gelombang mikro. Pantulan dari
gelombang yang dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi
obyek. Radar menggunakan spektrum gelombang elektromagnetik pada rentang
frekuensi 300 MHz hingga 30 GHz atau panjang gelombang 1 cm hingga 1 meter.
Komponen sistem radar :
·
Transmiter untuk membangkitkan sinyal
radio dari osilator.
·
Waveguide adalah penghubung antara
Transmiter dan Antena.
·
Receiver adalah penerima pantulan
sinyal radio
·
Signal processor adalah peralatan
yang mengubah sinyal analog ke sinyal digital.
·
Radar Controller adalah penghubung
yang akan mengantarkan informasi ke user.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dibidang elektronika definisi antena
adalah "transformator / struktur transmisi antara gelombang terbimbing
(saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya. Sekarang
antena adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop
radio, TV, radar, dan semua alat komunikasi lainnya yang menggunakan
sinyal". Fungsi antena adalah untuk
mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya
(Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Antena mempunyai
karakter baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima,
untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Berdasarkan
peraturan internasional yang berkaitan dengan pengaturan penggunaan frekwensi
(Radio Regulation) untuk penyiaran televisi pada pita frekwensi VHF dan UHF. Antena
adalah salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah teleskop radio.
Fungsinya adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik,
lalu meradiasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar