I.       Topik             : Komputer Analog
     II.       Judul              : Amperemeter
  III.       Kelompok    : Komputer Analog
Nama             : M.Nurhidayatullah
Nim                : 13.230.0039
Kelas              : 1P53

  IV.            Materi          :
A.    Pendahuluan
Komputer Analog digunakan untuk mengolah data kualitatif, bekerja secara continue, dan bukan data yang berbentuk angka, tetapi dalam bentuk fisik dan parallel. Biasanya tidak memerlukan bahasa perantara.
            Contoh: Amperemeter
           
1.      Amperemeter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
2.      Macam – macam Amperemeter
·         Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere
·         Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
3.      Cara Mengukur
·         Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog.
Berikut cara melakukan pengukurannya:

ü  Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:

                              https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHcfRMllEw_a12ClBRWIWndGiJLpHaesWx-7-g5Chfbl1AMdx21CCEMNeSn1ubAoTfW6DOuU7LLIo-mX4_YirnyhJLV9_Ulr1kq5hyphenhyphen0mCEKqObNe6D0CbpeqG5UyNp8s_2jzTqwuc_cPQ/s320/ampere1.png
ü  Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlKc5vAdQooa9jLctx6wTpyiGZHoQDxalebSuC0vfV4Abe460aRPyM_dx43pyzbp31HRi9iKawhww7kRN1-YS60f-E0gnNMEMjA7ZgCCovtAe1eRlTU9_ZS8BZh1bQFz-r3vza8Qte1tM/s1600/knob+ampere.png
Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur

ü  Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitErQXc_peYXWX57kv8hyxvpLB29o_KJcj88aDsNKqzNC60mqslRVWbbxuM4E3M-q64PAipn-BimEEo1V6ZTBpNVtgM7WC6I3EIK-AxwCgWfn3bUpRpd9YdE6sOXoCmwcWoWlV-dyhF5A/s320/multimeter+good.png
Pembacaan pada alat ukur Analog sebaiknya > 60 % agar
pembacaannya lebih tepat.
ü  Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.

ü  Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.

ü  Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiriuXBOJ1aHD1vb1rhLHtfgrSjeVBBsAsd5bkmZr9YrD4ILLwU8-v1VtVF7wbK8uIUiF0FxUt1aUQQm_N8sACXypUN76qMNzrObG67nXpvcfUchat1r2plNpIAkxD5BIhd32Aoxf1HCYg/s320/mengukur+amper.png
Perhatikan polaritas saat mengukur Ampere DC

·         Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.
Berikut cara pengukurannya:
                                             I.            Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp3_YPECfXUkdnPR_Mi6nNrJSLTrGqRKLdhqyCL-TGyEof4lPgt33ck2ExpLV_iHas8Hfp-08fO4WCCw7mgIMk57z56TCU3hM5i-HZO5dJ9EZZbuy-aCm7uYzYqd8cJqROoMiQASOv-WY/s320/ampere2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj05SEF8KYnoEveiOOts4dsenfgt-UPqUTnhlNPPpl3lAPuucDdlsD5YLwuLBZRVYw51Y0x196WCL362mNbhHZnQp-xfmwjDHDjWQ-qd6UMNqoLRyVNRBUnUI0RgxayQEsumZ2IE_vz8pw/s320/ukur+ampere.jpg


VI.            Permasalahan

Efek pembebanan terjadi juga jika kita mengunakan amperemeter.

VII.            Penyelesaian

Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa tanpa amperemeter arus yang mengalir kebeban adalah:
I0 = E0 + R0
Bila kita pasang amperemeter, maka impedansi rangkaian bertambah dan arus yang mengalir menjadi:

VIII.            Kesimpulan

       Dari persamaan ini amperemeter yang dipasang memberikan penunjukan harga arus yang lebih kecil dari harga arus yang sesungguhnya. Efek pembebanan ini dapat diperkecil bila Rm <<Ro artinya tahanan amperemeter harus sekecil mungkin.

IX.            Daftar Pustaka



0 komentar

Posting Komentar

Arsip Blog

Follower