TOPIK                         : KOMPUTER HYBRID
JUDUL                        : ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL
KELOMPOK              : KOMP.HYBRID
NAMA                       : CATUR FEBRIANI
NIM                            : 13.230.0051

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Komputer hybrid adalah kombinasi dari komputer analog
dan komputer digital. Data yang diterima dalam bentuk angka atau huruf dan
phisik dan gambar.


BAB II
ENDOSKOPI GASTROINTESTINAL

Endoskopi gastrointestinal

Gastrointestinal endoskopi adalah prosedur yang memungkinkan spesialis pencernaan untuk melihat lapisan dalam saluran pencernaan. The endoskopi gastrointestinal menawarkan akses ke saluran pencernaan yang meliputi seluruh usus kecil, saluran empedu, usus, duodenum, perut, dan kerongkongan. Berdasarkan organ-organ yang spesialis pencernaan ingin lihat, prosedur GI dapat disebut sebagai endoskopi perut atas atau bawah endoskopi. Endoskopi saluran pencernaan atas (juga dikenal sebagai EGD) membantu dalam melihat kerongkongan, lambung dan duodenum sedangkan endoskopi saluran pencernaan bawah membantu dalam memvisualisasikan usus besar. Biasanya endoskopi pasien masuk melalui anus, tenggorokan, dan uretra atau melalui insisi kecil dibuat di kulit.

Prosedur endoskopi ini dapat dilakukan baik di dasar rawat jalan atau dasar rawat inap. Endoskopi saluran pencernaan membantu dalam mendiagnosis beberapa gangguan GI. Prosedur endoskopi gastrointestinal tidak hanya digunakan untuk diagnosis penyakit saluran pencernaan tetapi juga digunakan untuk masalah perawatan GI. Prosedur endoskopik kurang menyakitkan dan umumnya dikaitkan hanya dengan sedikit ketidaknyamanan.

Hanya sedikit masalah endoskopi GI yang bisa membantu untuk mendiagnosis atau menyelidiki adalah –

  • Infeksi saluran kemih
  • Perdarahan Internal gastrointestinal
  • Ulkus gastrointestinal
  • sindrom iritasi usus (IBS)
  • Masalah Usus Besar
  • Diare kronis

Jenis prosedur endoskopi
Ada berbagai jenis prosedur endoskopik yang terlibat dalam pemeriksaan organ yang berbeda atau sistem. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut -

1.     Kolposkopi
2.     Bronkoskopi
3.     Kapsul Endoskopi
4.     Laparoskopi
5.     Double Balloon Enteroskopi
6.     Fetoskopi
7.     Kolonoskopi
8.     Fleksibel Sigmoidoskopi
9.     Endoskopik mundur cholangio-pankreatografi
10.                        Arthroskopi
11.                        Amnioskopi
12.                        Endoskopi gastrointestinal Atas (OCD)
13.                        Proctoskopi
14.                        Rhinoskopi
15.                        Thorakoskopi

Persiapan
Pasien menjalani prosedur pencernaan  ini tidak boleh makan atau minum apa pun dalam delapan sampai sepuluh jam dari prosedur ini. Dalam hal  ini jika ada makanan di perut, makanan akan menghalangi pandangan melalui endoskopi, dan bisa menyebabkan muntah.
Prosedur
Prosedur endoskopi biasanya berlangsung antara 5 sampai 10 menit. Selama prosedur ini, pasien diminta untuk berbaring di sisi kiri. Selama prosedur endoskopi, pasien berada di bawah anestesi pendek. Prosedur endoskopi dilakukan dengan bantuan endoskop. endoskop adalah tabung fleksibel dengan sistem pengiriman cahaya yang menerangi saluran tersebut. Lebih lanjut memiliki sistem lensa yang menyampaikan gambar dari fiberscope dan menampilkan gambar di TV warna. endoskop ini diturunkan kerongkongan, ke perut dan ke dalam usus. endoskopi yang gagal dapat mengganggu pernapasan. Selama prosedur, pengambilan napas lambat dan dalam dapat membantu pasien rileks.
Sebuah endoskopi kapsul adalah bentuk lain dari endoskopi dimana pasien memakan kamera berbentuk kapsul yang merekam gambar ketika kapsul bergerak melalui saluran pencernaan. Kapsul keluar dari tubuh pasien melalui gerakan usus.
Komplikasi
Mungkin terdiri dari

  • Perforasi gastrointestinal,
  • Pendarahan dan
  • Infeksi.

Endoskopi adalah suatu prosedur yang aman dan menguntungkan yang telah menyelamatkan nyawa banyak orang. Sebagian besar pasien mentolerir prosedur endoskopi sangat baik dan merasa baik-baik saja nantinya.
 
B. Permasalahan
Permasalahan dokter saat pasien sedang mengidap penyakit dalam, dan diharuskan untuk di endoskpi. Jadi tidak perlu dibedah untuk mengetahui penyakitnya.

C. Penyelesaian
Dari permasalahan diatas maka para ahli menciptakan suatu alat untuk melihat kondisi dan penyakit pasien lalu menciptakan alat yang bernama endoskopi, alat ini berfungsi untuk melihat penyakit pasien. Jadi pasien dapat dipantau dengan alat tersebut. Dan juga alat tersebut mempunyai tujuan untuk memberitahukan penyakitnya kepada dokter, dan perut pasien tidak perlu di bedah.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Endoskopi merupakan sarana pelayanan diagnostic dan terapeutik yang penggunanya sudah merupakan keharusan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah maupun pusat
2.      Alat Esofagogastroduodenoskopi dapat melihat kelainan-kelaian patologis dimulai dari esofagus, gaster dan duodenum
3.      Endoskopi saluran cerna bagian atas merupakan pemeriksaan penunjang dalam menegakkan diagnosis penyakit salurancerna yang penting dan dapat digunakan untuk melakukan penatalaksanaan atau pengobatan beberapa penyakit saluran cerna atas. Prosedur endoskopi saluran cerna bagian atas memiliki penyulit atau komplikasi, karena itu harus dipersiapkan dengan baik dan harus ada informed consent pasien.
4.      Petugas endoskopi termasuk dalam kelompok resiko tinggi terinfeksi, karena intensitas kontak langsung dengan pengindap virus cukup tinggi. Petugas endoskopi harus mengerti, memahami, dan menjalankan prinsip-prinsip dalam melakukan tugas pekerjaannya dengan aman
5.      Prinsip Universal Precaution  merupakan suatu tindakan yang dapat mengatasi permasalahan dalam melayani pasien baik yang tersangka pengindap virus maupu tidak, sehingga perlu dijalankan dengan kosisten
6.      Untuk operasionalnya perlu dibuat suatu Standard Operating Prosedure (SOP) atau prosedur tetap endoskopi dengan sengala penyakit menular
7.      SOP memuat tentang kiat-kiat pencegahan penularan penyakit khususnya pada petugas endoskopi
8.      Kiat-kiat tersebut menyangkut sewaktu persiapan, selama tindakan dan sesudah tindakan yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam menjalankan tugas bagi para petugas unit endoskopi
B. DAFTAR PUSTAKA


0 komentar

Posting Komentar

Arsip Blog

Follower