NAMA :DWI AGUS TRIPRANOTO
NIM :13.230.0072
KELAS :1P53
JUDUL :MAKALAH SISTEM INFORMASI PEMASARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart atau yang
ditetapkan.Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data
yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik
proyeksi, survei, dantriangulasi (gabungan).Oleh karena itu untuk lebih
memahami metode pengumpulan data yang digunakandalam riset pemasaran, dalam bab
ini akan dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data.
Agar setiap produk mempunyai nilai
lebih tinggi maka harus terjadi pertukaran. Untuk itu diperlukan strategi.
Strategi pemasaran yang akan dipelajari di sini adalah strategi peta produk
yaitu melihat posisi produk dimata pesaing. Strategi peta produk ada tiga yaitu
produk baru, daur hidup produk, dan strategi bersaing.
BAB II
PEMBAHASAN
Informasi yang dihasilkan oleh riset
pemasaran marupakan hasil akhir proses pengolahan selama berlangsungnya riset.
Informasi pada dasarnya berujung awal dari bahan mentah yang disebut data
sehingga sering juga disebut sebagai data mentah (rawdata). Data memiliki
berbagai wujud seperti angka penjualan, jumlah produk yang dihasilkan, pendapat
konsumen, gerak perilaku orang belanja, dan lain-lain.
2.1 Pembagian Jenis Data
Ditinjau dari sumbernya, data dapat
dikategorikan menjadi dua kategori besar, yaitu data sekunder dan data primer.
a) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang
telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh periset sendiri. Periset sekedar
mencatat, mengakses atau meminta data tersebut (kadangsudah bentuk informasi)
ke pihak lain yan telah mengumpulkannya di lapangan. Periset hanya memanfaatkan
data yang sudah ada untuk penelitiannya. Contoh data sekunder adalah data
kependudukan yang diterbitkan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik
(BPS).Selanjutnya data sekunder bisa dipilah-pilah lagi atas dasar asal atau
sumber penyedianya. Data sekunder dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu
data internal dan data eksternal.
b) Data Internal
Sesuai dengan namanya data ini
berasal dari perusahaan yang bersangkutan. Data internal yang tersedia di dalam
perusahaan biasanya berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang
dicatat secara rutin. Data internal seringkali tidak tersedia secara lengkap di
perusahaan yang kecil atau kurang terorganisir dengan baik. Perusahaan atau
organisasi yang memiliki data pelanggan yang terorganisir dengan baik,akan
memiliki database lengkap yang berisi karakteristik pelanggan nya.
Data-datainternal ini mungkin akan cukup untuk pemasaran yang memiliki topik
berupa deskripsi pelanggan saat ini, ramalan penjualan, analisis provitabilitas
produk atau pola pembelian produk oleh konsumen yang secara umum berkaitan
dengan kegiatan operasional atau transaksi.
Bila dibandingkan dengan sumber data
yang lain, data internal mempunyai beberapa kelebihan yaitu data sudah tersedia
dan tidak membutuhkan biaya besar bagi periset untuk mendapatkannya.
c) Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang
berasal dari luar perusahaan, artinya yang mengumpulkan atau mempublikasikan
data tersebut bukanlah perusahaan yang bersangkutan melainkan organisasi lain
seperti pemerintah, organisasi nirlaba atau yayasan, asosiasi dagang,
perusahaan investasi atau perusahaan riset. Untuk mendapatkan data eksternal
yang kadang sudah berupa informasi, periset dapat mengunjungi berbagai
perusahaan yang lengkap.Bila diamati, data eksternal cenderung lebih banyak
berhubungan dengan lingkungan makro seperti kondisi persaingan, demografi,
ekonomi, politik, hukum, sertasosial dan budaya. Jadi bila topik riset
pemasaran lebih mengarah pada aspek lingkungan luar seperti mengukur potensi
pasar di suatu daerah, mengukur daya beli penduduk, menentukan wilayah
pemasaran yang secara politik stabil atau mungkin mengidentifikasi jumah
pesaing dan pangsa pasar, maka pemanfaatan data eksternal seringkali sudah
mencukpi. Seperti data intenal yang memliki keterbatasan, untuk riset dengan
topik khusus, sepert mengungkapkan perilaku, sikap, motivasi, tingkat kepuasan,
atau pengetahuan yang dimiliki pembeli akan sulit ditemui jika hanya mengandalkan
data eksternal. Sebagai alternatifnya, periset harus mengadakan atau
mengumpulkan data sendiri yang membutuhkan komitmen yang lebih besar.
d) Data Primer
Data primer merupakan data asli yang
dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Dalam
riset pemasaran, data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga
periset merupakan “tangan pertama” yang memper oleh data tersebut. Karena data
primer dikumpulkan sendiri oleh periset, tentu saja dibutuhkan komitmen yang
lebih besar dibandingkan perolehan data sekunder. Riset yang mengandalkan data
primer relatif membutuhkan biaya dan sumber daya yang lebih besar seperti
biaya, waktu yang lebih lama dan lebih rumit dibandingkan data sekunder.
e) Data Kualitatif
Data kualitatif dikumpulkan melalui
pertanyaan – pertanyaan yang tidak terstruktur. Artinya, alat yang digunakan
untuk bertanya kepada responden cenderung berupa topik dan biasanya tanpa
diberikan pilihan jawaban.
Karena tujuannya untuk menggali ide
responden secara mendalam. Data kualitatif bersifat tidak terstruktur dalam
arti variasi data yang diberikan oleh sumbernya (orang, partisipan atau
responden yang ditanyai)sangat beragam.
f) Data Kuantitatif
Dalam pengumpulan data kuantitatif,
karena sifat datanya terstruktur, periset akan berusaha melakukan proses
membuat data menjadi data kuantitatif yaitu mengubah data semula menjadi data
berwujud angka.Data kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola sehingga
ragam data yang diperoleh dari sumbernya (responden yang ditanyai atau obyek
yang diamati) cenderung memiliki polayang lebih mudah dibaca oleh periset.
2 .2 Metode Pengumpulan Data
Bermacam-macam metode pengumpulan
data terdiri dari observasi, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi
(gabungan).
1). Observasi
Pengumpulan data melalui observasi
dijalankan dengan mengamati dan mencatat pola perilaku orang, obyek atau
kejadian – kejadian melalui cara sistematik ( Malhotra,et.al., 1996 ). Dalam
hal ini, periset tidak berkomunikasi atau bertanya dengan orang atau obyek yang
sedang diobservasi sehingga orang atau obyek yang sedang diobservasi tidak
sadar kalau mereka sedang diteliti. Observasi bisa dilakukan dengan mengamati
beberapa hal diantaranya :
Perilaku fisik, misalnya lalu lintas
pengunjung yang berpindah dari satu lantai ke lantai yang lain dalam satu mal.Ø
Perilaku mengonsumsi, misalnya perilaku
mencuci pakaian dengan deterjen.Ø
Perubahan mimik atau raut wajah, misal
ekspresi muka yang ditunjukkanØ
para konsumen yang sedang antre di depan kasir supermarket.
Obyek, misalnya mengamati merk – merk kemasan
yang dibuang dalamØ
keranjang sampah di daerah perumahan. Metode observasi menawarkan keunggulan
beberapa perilaku yang nyata atau aktual dari orang atau obyek yang diamati
sehingga tidak terjadi manipulasi oleh orang tersebut.
Macam-macam Observasi dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti
ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperolehakan lebih
lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku
yang tampak.
2. Observasi Terus Terang atau
Tersamar
Dalam hal ini, peneliti melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang
melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai
akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi suatu saat peneliti juga tidak terus
terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu
data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau
dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk
melakukan observasi.
3. Observasi Tak Berstruktur
Observasi tidak tersturktur adalah
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang
apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan
instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
2). Teknik Proyeksi
Teknik proyeksi merupakan metode
yang digunakan untuk memperoleh datadengan mendorong responden menggungkapkan
perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik pemasaran
dengan pertanyaan tidak langsung dantidak terstruktur ( Malhotra, 2004 ).
Pengertian tidak langsung disini berarti bahwa partisipan bebas memproyeksikan
atau menyamaartikan apa saja yang muncul dalam pikiran atau perasaannya
barkaitan dengan obyek atau topik yang disampaikan peneliti. Bagi manajer pemasaran,
informasi yang yang didapat dari teknik proyeksi ini akan memperkaya
pandangannya mengenai masalah yang sedang diteliti dan memperluas ide – ide
baru seperti ide tentang nama merk produk, ide tentang pesan suatu iklan, ide
tentang cara penggunaan produk dan lain – lain.
Teknik proyeksi dapat dijalankan
melalui beberapa cara seperti asosiasi kata, penyelesaiaan kalimat atau uji
melalui gambar.
a. Asosiasi kata
Melalui asosiasi kata, partisipan
diminta untuk menyebutkan satu atau beberapa kata yang muncul di benak mereka
saat sebuah kata atau serangkaian kata utama disebutkan atau ditampilkan oleh
periset. Disini partisipan akan mengasosiasikan atau mengidentikkan makna kata
– kata yang disebutkan dengan kata atau rangkaian kata yang ditampilkan semula.
b. Penyelesaian kalimat
Melalui cara ini suatu kalimat yang
tidak lengkap akan ditampilkan kehadapan partisipan. Selanjutnya, partisipan
diminta untuk melengkapi kalimat itu menjadi kalimat yang utuh sesuai dengan
pandangan , perasaan atau pendapatnya.
c. Tes gambar Teknik proyeksi
melalui tes gambar
Menggunakan alat bantu berupa gambar
atau foto yang mewakili obyek yang akan diteliti. Cara ini akan membantu
partisipan mengingat kembali dengan baik obyek atau produk yang diteliti.
3). Survei
Survei merupakan metode yang
digunakan secara luas, khususnya dalam riset konsumen. Informasi dikumpulkan
dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang
terstruktur. Dengan survei, periset bertujuan memperoleh informasi seperti
preferensi, sikap,atau pendapat responden yang diungkapkan dalam menjawab
pertanyaan – pertanyaan.
Ditinjau dari cara menjalankannya,
survei dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk yaitu survei secara
individu, survei intersep, survei melalui telepon, survei melalui surat, dan
survei menggunakan internet.
4). Triangulasi (gabungan)
Dalam teknik pengumpulan data,
triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data,
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “ Sistem
Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“ dapat disimpulkan bahwa :
Ditinjau dari sumbernya, data dapat
dikategorikan menjadi dua kategori besar yaitu data sekunder dan data primer.
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh
periset sendiri. Sedangkan data primer merupakan data asli yang dikumpulkan
oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus.Dalam sebuah
penelitian diperlukan beberapa metode untuk mendapatkan data. Ada
bermacam-macam metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data yang
terdiridari observasi, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi
(gabungan).Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapat kan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
3.2 Saran
Bertolak dari pembahasan “ Sistem
Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“ penyusun memberikan saran sebagai
berikut :
Bagi pembaca penulis mengharapkan
kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurna nya makalah ini.
DAFTRA
PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi
Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Sawir, Agnes. 2001, Analisis kinerja
Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Departemen perindustrian dan
perdagangan 1998
Fuadi, Munir.2004, Hukum Dagang
Internasional, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti.
21 Desember 2016 pukul 10.53
Ok