1.PENDAHULUAN
2.PENDALAMAN
3.IDENTIFIKASI MASALAH
4.PERUMUSAN MASALAH
5.KESIMPULAN
Televisi adalah sebuah media
telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar
bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom
(hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele
(τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani
dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin,
sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang
menggunakan media visual/penglihatan.”
Penggunaan kata "Televisi"
sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi",
"acara televisi", ataupun "transmisi
televisi". Penemuan televisi
disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut dengan TV
(dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)
Kotak televisi pertama kali dijual
secara komersial sejak tahun 1920-an,
dan sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis,
maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan
dan berita
serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an,
kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray,
juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk untuk melihat materi siaran
serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat
diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.
Sekelompok keluarga berkebangsaan
Amerika sedang menonton TV, 1958
Walaupun terdapat bentuk televisi
lain seperti televisi
sirkuit tertutup, namun jenis televisi yang paling
sering digunakan adalah televisi penyiaran, yang dibuat berdasarkan sistem
penyiaran radio
yang dikembangkan sekitar tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio
berkekuatan tinggi untuk memancarkan gelombang televisi ke penerima gelombang
televisi.
Penyiaran TV biasanya disebarkan
melalui gelombang radio VHF dan UHF dalam jalur frekuensi
yang ditetapkan antara 54-890 megahertz[1].
Kini gelombang TV juga sudah memancarkan jenis suara stereo ataupun bunyi keliling di banyak
negara. Hingga tahun 2000, siaran TV dipancarkan dalam bentuk gelombang analog,
tetapi belakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke
teknologi penyiaran digital.
Sebuah kotak televisi terdiri dari
bermacam-macam sirkuit elektronik didalamnya, termasuk di antaranya sirkuit penerima dan
penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tidak memiliki
perangkat penerima sinyal biasanya disebut sebagai monitor,
bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat dipakai dalam berbagai
penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi
tinggi (HDTV). Sistem televisi kini juga
digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan
pengarahan senjata, terutama untuk tempat-tempat yang biasanya terlalu
berbahaya untuk diobservasi secara langsung.
Televisi amatir (ham TV atau ATV) digunakan untuk kegiatan
percobaan dan hiburan publik yang dijalankan oleh operator radio amatir.
Stasiun TV amatir telah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan
stasiun TV komersial
Posting Komentar