NAMA : KURNIA SARI
KELAS : 1P53
NIM : 13.230.0059
TEMA
TV
JUDUL
TV KABEL CATV
MATERI
SEJARAH CATV
Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di
Amerika Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya
bisa diterima di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima.
Orang-orang yang tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di
pegunungan, tidak dapat melihat program-program yang telah menjadi bagian
penting dari kebudayaan di Amerika Serikat tersebut.
Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah
lembah-lembah terpencil di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat
mereka dengan menaruh antena-antena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel
sampai ke rumah-rumah mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama
digunakan oleh desa-desa kecil yang terpencil dan kota-kota yang terpilih
mengizinkan penonton di seluruh negara untuk mengakses varietas program yang
luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Pada awal
1990an, TV kabel telah mencapai hampir separuh dari rumah penduduk di Amerika
Serikat.
PERKEMBANGAN CATV
TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa,
Australia, dan Asia Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara,
yang paling utama adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia,
Kabelvision merupakan operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali
digunakan untuk mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari
Community Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena
wilayah dimana penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan.
Sehingga antena komunitas yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel
dari antena tersebut menuju rumah-rumah individu. Saat ini, sistem kabel di AS
menyampaikan ratusan kanal kepada enam puluh juta rumah, sambil juga
menyediakan jumlah orang yang terus bertambah dalam penggunaan akses internet
berkecepatan tinggi. Beberapa sistem kabel bahkan memperbolehkan memakai
panggilan telepon sambil menerima program baru teknologi.
Di AS, TV kabel sudah sangat berkembang di negara-negara
bagiannya. Mayoritas penonton televisi di Amerika memperoleh isyarat mereka
melalui CATV. Di Asia pun TV Kabel cukup berkembang. Di Korea Selatan
contohnya, ada banyak operator TV kabel seperti Tbroad, C&M, CJ, dan
lain-lain. Operator TV kabel di Korea Selatan menyediakan TPS untuk pelanggan
mereka. Di Hongkong, para penonton televisi tidak hanya menonton TV kabel
tetapi juga sudah menggunakan TV satelit seperti Star TV. Di India pun, TV
kabel sudah sangat dikenal. Ada banyak operatornya seperti Sun TV, The Raj
Television Network, dan Ortel Communications Ltd. Kabelvision merupakan
operator TV kabel pertama di Indonesia yang memulai operasinya di tahun 1995.
Dalam 2006, perusahaan induknya,PT Broadband Multimedia Tbk, meluncurkan
Digital1, operator TV kabel yang terbaru yang membutuhkan kotak susunan digital
untuk dipasang. Sebagian dari jaringan Kabelvision akan diubah menjadi Digital
1. Pada pertengahan tahun 2007, Broadband Multimedia berganti nama menjadi
First Media dan menggabungkan kedua layanan tv kabelnya sebagai produk
HomeCable, dengan teknologi Digital 1. Perusahaan ini dimiliki olehGrup Lippo.
CARA KERJA TV KABEL CATV
Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui
30 atau 40 amplifier sebelum mencapai rumah anda, satu tiap 1000 kaki atau
lebih, dengan masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan
distorsi. Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan
kehilangan gambar. Sistem kabel memiliki reputasi tidak memiliki kualitas
gambar yang baik dan tidak dapat dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel
menemukan solusi dari masalah amplifier. Sejak itu mereka juga membuat
teknologi mereka dapat menambah program ke servis kabel. Pada awal tahun 1950,
sistem kabel mulai bereksperimen dengan cara menggunakan pengirim glombang
mikro dan menara penerima untuk menangkap isyarat dari stasiun yang berjarak
jauh. Dalam beberapa kasus, cara ini membuat televisi tersedia untuk orang-orang
yang tinggal diluar area dari standar penyiaran. Dalam kasus lainya, terutama
di bagian timur laut AS. Hal itu berarti pelanggan TV kabel mungkin dapat
mengakses kebeberapa stasiun penyiaran yang memiliki jaringan yang sama. Untuk
pertama kalinya TV kabel digunakan untuk memperbanyak tontonan, tidak hanya
tontonan biasa. Ini memulai tren yang mengawali booming-nya TV kabel pada tahun
1970an.
Tambahan dari stasiun CATV (Community Antenna Television)
dan penyebaran sistem kabel mengarahkan para pembuatnya untuk menambahkan
switch sebagian besar dari pengaturan televisi. Orang-orang dapat mengatur
televisi mereka untuk memilih channel-channel berdasarkan dari rencana alokasi
frekuensi Federal Communications Commission (FCC) atau mereka dapat mengatur
semua untuk rencana penggunaan oleh kebanyakan sistem kabel. Dua rencana
tersebut kepentinganya berbeda.
Dalam kedua sistem pencari, masing-masing stasiun televisi
telah memberikan 6 megahertz bagian dari spektrum radio. FCC telah menjadi
bagian dari spektrum Very High Frequency (VHF) ke 12 channel televisi. Channel
tersebut tidak terdapat di dalam satu blok frekuensi, namun sebaliknya dipisah
menjadi dua grup untuk menghindari gangguan dengan servis radio yang sudah ada.
Setelah itu pada saat pertumbuhan popularitas televisi mengharuskan adanya
tambahan channel-channel, FCC mengalokasikan frekuensi dalam bentuk UHF (Ultra
High Frequency) dari spektrum. Mereka membuat channel 14 sampai 69 menggunakan
sebuah blok dari frekuensi antara 470 MHz dan 812 MHz. Karena mereka
menggunakan kabel sebagai pengganti dari antena, sistem TV Kabel tidak perlu
mengkhawatirkan tentang servis yang sudah ada. Para ahli dapat menggunakan apa
yang disebut sebagai mid-band, frekuensi telah dilewati oleh penyiaran televisi
juga untuk signal yang lain, untuk channel 14-22. channel 1 sampai dengan 6
berada di frekuensi yang lebih rendah sementara yang lainnya lebih tinggi.
CATV/Antenna mengganti pemberitahuan kepada para pencari televisi untuk mencari
di sekeliling mid-band maupun mencari melaluinya. Sementara kita membicarakan
tentang pencarian channel, patut untuk dipertimbangkan mengapa sistem CATV
tidak menggunakan frekuensi yang sama untuk stasiun penyiaran pada channel 1
sampai 6 yang digunakan stasiun yang digunakan stasiun tersebut untuk
menyiarkan melalui gelombang udara. Peralatan kabel dirancang untuk melindungi
isyarat yang dibawa di dalam kabel dari gangguan di luar, dan televisi
dirancang untuk menerima isyarat hanya melalui titik penghubung menuju kabel
atau antena; tetapi gangguan tetap dapat memasuki sistem, terutama pada
konektornya. Saat gangguan datang dari channel yang dibawa oleh kabel, ada
sebuah masalah yang diakibatkan oleh perbedaan dalam kecepatan penyiaran di
antara dua sinyal.
Sinyal radio berjalan melalui udara pada kecepatan yang
hampir menyamai kecepatan cahaya. Dalam coaxial cable seperti yang dibawa oleh
isyarat CATV ke rumah anda, isyarat radio berjalan pada dua pertiga kecepatan
cahaya. Saat penyiaran dan isyarat kabel sampai ke pencari televisi terjadi
pecahan selama satu detik saja, anda akan melihat gambar menjadi berbayang yang
disebut sebagai ghosting.
Pada tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre, PA,
dimulai dengan menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Pelanggan
membayar untuk menonton film-film secara individual atau acara-acara olahraga.
Mereka menamai servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO. Sistem
pay-per-view ini berlanjut sebagai servis regional sampai 1975, saat HBO mulai
mentransmisikan isyarat menuju ke satelit di dalam orbit geosynchronous dan
kemudian ke sistem kabel di Florida dan Mississippi. Bill Wall mengatakan bahwa
satelit-satelit pada akhir-akhir ini dapat menerima dan mengirimkan kembali
sampai dengan 24 channel. Sistem kabel menerima sinyal-sinyal menggunakan dish
antennas berdiameter 10 meter, dengan dish yang terpisah untuk tiap channel.
Dengan permulaan program pengiriman untuk sistem kabel, arsitektur dasar dari
sistem kabel modern ditempatkan. Karena jumlah pilihan program terus bertambah,
bandwith dari sistem kabel juga meningkat. Sistem-sistem terbaru beroperasi
pada 200 MHz, memperoleh 33 channel. Sebagaimana proses teknologi, bandwith
meningkat menjadi 300,400,500 dan sekarang menjadi 550 MHz, dengan jumlah
channel yang bisa meningkat menjadi 91 channel. Dua kemajuan teknologi tambahan
ini, fiber optic dan analog to digital conversion, memperbaiki fitur-fitur dan
kualitas penyiaran sembari meneruskan meningkatkan jumlah channel yang
tersedia.
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik
dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan
lihat. Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik
kecil (pixel) yang ditembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna
(merah, hijau, biru) inilah yang dikombinasikan dan ditampilkan di layar
komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun TV
favoritmu, televisi terdiri dari bagian-bagian yang saling menunjang agar bisa
berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu
daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan
Rangkain Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja :
·
Antena berfungsi untuk menangkap gelombang yang
dipancarkan oleh stasiun televisi.
·
Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan
antena yang ada pada televisi.
·
Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan
gambar. Karena gelombang yang diterima antena TV lebih dari satu macam (contoh
gelombang stasiun METRO TV, MNCTV, INDOSIAR, TVONE, RCTI, ANTV, GLOBAL TV,
SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa
suara dan gambar) sesuai dengan saluran TV yang kamu pilih kemudian diproses
lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner.
·
Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal
gambar ini untuk diproses ulang dengan bantuan kamera TV. Bagian ini menembakan
tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar katoda.
·
Berkas elektron menerobos suatu cincin
elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai
elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak-balik di layar
televisi.
·
Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang
diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan
menampilkan titik-titik warna merah, hijau dan biru. Yang tidak kena tetap
berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di
televisi.
·
Gelombang suara akan diproses pada bagian ini
untuk menghilangkan berbagai gangguan.
·
Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan
melalui alat yang disebut speaker.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
Kelebihan dari
system ini adalah bisa digunkan untuk puluhan TV bahkan hingga sampai ratusan
TV. Dan jika menginginkan enkspansi (sebagai contoh jika suatu hotel ingin
nemenambah jumlah kamar). Biaya yang diperlukan sangat rendah yaitu hanya
tinggal menyabungkan (paraler) kabel koaksial ke jaringan TV kabel yang sudah
ada tanpa membeli perangkat tambahan lagi.
Kelemahan pada
system ini adalah jumlah channel yang terbatas (sekitar 24 channel untuk TV
local ada beberapa siaran TV luar negeri)) karena keterbatasan range frekuensi
pada kanal UHF.
Posting Komentar