PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
KOMUNIKASI DATA “TELEVISI DIGITAL”
Rekno Yulita Nugraheni
13.230.0062
STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini. dimana makalah
ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah yaitu PENGANTAR TEKNOLOGI
INFORMASI.
Tidak
lupa Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh
sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin...
Demikianlah
yang saya dapat paparkan dalam makalah ini kalau ada kata yang kurang mohon di maafkan
sekian dan terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini dunia
berada dalam era globalisasi informasi. Ramalan Marshall
McLuhan pada tahun 1960-an bahwa
kehidupan dunia akan merupakan suatu
kehidupan desa yang mendunia (global
village) telah menjadi kenyataan. Hal ini
ditandai dengan cepatnya
seseorang untuk berkomunikasi dan mendapatkan
informasi dari belahan bumi
manapun.
Sejak akhir
tahun 1980-an siaran TV di beberapa negara sudah
menjangkau seluruh pelosok dunia
melalui satelit. Masyarakat di belahan dunia
manapun sudah dapat menyaksikan
secara langsung peristiwa yang terjadi di
belahan dunia lain. Semua hal
tersebut dipacu oleh perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang
begitu cepat.
Pada dasawarsa
1990 – 2000 kemajuan teknologi digital telah
menyebabkan perangkat tertentu
dalam industri siaran TV yang bekerja dengan
teknologi analog secara berangsur
digantikan dengan perangkat yang bekerja
dengan teknologi digital,
misalnya alat perekam, kamera-video, dan perangkat
pengeditan (perangkat editing).
Hal tersebut dilakukan, antara lain, atas
pertimbangan teknis karena adanya
beberapa keunggulan penggunaan teknologi
digital, antara lain tidak
terjadinya penurunan kualitas sinyal walaupun telah
dilakukan berbagai manipulasi
terhadap sinyal tersebut. Teknologi digital terkait
erat dengan teknologi yang
digunakan dalam dunia komputer (teknologi
informasi). Manfaat yang sangat
berarti dalam penggunaan teknologi digital ialah
menghemat penggunaan lebar pita (bandwidth)
spektrum frekuensi radio karena
adanya teknik kompresi terhadap
sinyal tersebut.
Dalam dasawarsa
tersebut di atas, teknologi digital telah diterapkan pada
siaran satelit TV Direct-to-Home
(DTH) atau siaran TV langsung dari satelit dan
siaran-siaran stasiun TV nasional
untuk kebutuhan relai siaran nasionalnya.
Rumusan Masalah
Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan
berkaitan dengan Materi-Materi
Pengantar Teknologi informasi yaitu :
1. Apa saja kelemahan dan kelebihan Tv
Digital ?
2. Apa kualitas dan manfaat Tv Digital
?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini
merupakan tugas dai mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi untuk melatih
kemampuan mahasiswa dalam mebuat tugas serta meningkatkan kmampuan mata kuliah
Pengantar Teknologi Informasi dan juga untuk mengetahui bagaimana perkembangan
dan sejarah system informasi .
Manfaat Penulisan
a). Manfaat Teoritis
Adapun
manfaat teoritis makalah ini adalah :
1.
Bermanfaat sebagai suatu proses belajar dalam membuat makalah.
2.
Dapat mengkaji lebih dalam tantang sejarah perkembangan Microsoft office.
b).
Manfaat Praktis
Adapun
manfaat praktis makalah ini sebagai berikut :
1.
Bermanfaat sebagai suatu proses belajar untuk mengetahui atau mengenal lebih dalam tentang teknologi informasi
2.
Untuk mengetahui perkembangan Teknologi Informasi di dunia.
3.
Untuk menambah pengetahuan tentangTeknologi Informasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Televisi Digital
Televisi
digital
atau DTV adalah jenis televisi
yang menggunakan modulasidigital
dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar,
suara,
dan data
ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran
analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal
digital berbentuk bit
data seperti komputer.
B.
Karakteristik
Televisi Digital
Televisi
digital menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi dalam menyiarkan
sinyal gambar, suara dan data ke televisi. Televisi digital menggunakan bit
(data) komputer. Sarana televisi digital menggunakan media internet.
C. Kelemahan
dan Kelebihan Televisi Digital
Ø
Kendala operasional dalam proses migrasi total
dari teknologi analog menuju digital sangat terkait dengan kesiapan mayoritas
penonton televisi di Indonesia yang masih menggunakan televisi analog (receiver
konvensional). Kondisi ini akan memperlama proses total digital
karena mau tak mau kebijakan simulcast (siaran berbarengan antara analog
dan digital) harus memperhatikan kecukupan waktu. Lama jangka waktu simulcast
harus dibedakan antara daerah “ekonomi maju” dan daerah “ekonomi kurang maju”
sehingga dapat ditinjau kembali sesuai kesiapan masyarakat dan penyelenggara,
sehingga jika pada akhirnya TV analog dapat dihentikan secara total, tidak
menimbulkan kesenjangan baru. Bahkan jika masyarakat belum sepenuhnya siap,
perlu dibuka kemungkinan lain, yakni tidak harus dilakukan total switch off
pada televisi analog. Dengan demikian perlu dikaji alternatif yang bisa
dikembangkan selain semata-mata arah menuju total switch off, tentunya
dengan melihat kondisi masyarakat di lapangan yang tersebar di seluruh wilayah
dengan potensi literasi teknologi yang tidak seragam. Apabila pilihannya hanya
dilakukan penghentian secara total siaran analog pada tahun tertentu,
sebagaimana roadmap Kominfo yang mengharuskan total switch off tahun
2018, dikhwatirkan setelah ”analog switch off” dan ternyata masih ada kelompok
masyarakat di pedalaman yang tidak terjangkau digitalisasi, akibatknya komunitas
tersebut sama sekali tidak dapat menerima siaran televisi. Padahal penyiaran
adalah hak seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Ø
Secara teknis terkadang masih muncul gangguan
siaran berupa cliff effect dan blank spot dalam proses siaran
digital (Setyobudi, 2006). Cliff effect dan blank spot adalah
ketidakstabilan penerimaan sinyal digital yang lemah sehingga menyebabkan
siaran terputus-putus/patah-patah atau bahkan tdak ada gambar jika pesawat
televisi tidak memperoleh sinyal sama sekali.
Ø
Bagi lembaga pengelola penyiaran, dalam jangka
pendek, digitalisasi juga mengakibatkan kerugian secara teknis. Seperti
dilansir Harian Bisnis Indonesia, Selasa, 10/04/2012 kerugian justru
berasal dari pemancar televisi lama yang tidak dapat digunakan. Pascamigrasi digital,
seluruh materi siaran akan dipancarkan oleh lembaga penyiaran multipleksing.
Alhasil, pemancar televisi lokal otomatis tidak digunakan lagi. Bambang
Santoso, Ketua ATVJSI, mengatakan televisi lokal dan jaringan akan menangguk
kerugian jika migrasi dilaksanakan. ATVJSI kini memiliki anggota 143 stasiun
televisi. Usia operasional stasiun televisi beragam, mulai dari 5 tahun hingga
8 tahun. “Kalau diibaratkan kami ini dulunya kos, lalu berusaha keras untuk
membeli rumah. Nah, sekarang kami di minta untuk meninggalkan hunian dan
kembali kos,” ujar Bambang (Harian Bisnis Indonesia, Selasa, 10/04/2012
).
Ø
Teknologi penyiaran digital juga menuntut
keahlian khusus penggunanya dalam mengoperasikan alat, termasuk memperbaiki
jika ada kerusakan. Keahlian dalam kaitan ini sangat terkait dengan sumber daya
manusia yang harus mengikuti dan mampu bersinergi dengan digitalisasi. Media
penyiaran yang kelak seluruhnya menggunakan platform digital juga harus
dipahami oleh operator-operator yang notabene secara teknis saat ini masih
banyak mengoperasikan teknologi analog. Dalam banyak kasus, operator senior
yang pendidikannya belum mengikuti kebaruan teknologi atau secara pribadi tidak
mengikuti perkembangan teknologi, pada akhirnya akan tersisih dan tidak
terpakai. Dampak inilah yang jika tidak diantisipasi dari awal akan menyebabkan
kesenjangan keahlian, terutama untuk institusi media-media kecil yang secara
finansial belum siap mencari tenaga kerja baru maupun memberi pelatihan pada
operatornya. Jika tenaga operator lama bertahan dengan kemampuan teknologi
analog, maka teknologi digital tidak akan berfungsi optimal. Dengan demikian
kelemahan fungsi teknologi digital salah satunya adalah ketergantungan yang
tinggi terhadap ketrampilan operatornya. [Iwan Awaluddin Yusuf]
D.
Keunggulan
frekuensi TV digital
Siaran menggunakan sistem digital memiliki ketahanan
terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi
error. Akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan
beresolusi tinggi dibandingkan siaran televisi analog. Selain itu siaran
televisi digital dapat menggunakan daya yang
rendah.
Transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan.
Sistem penyiaran TV Digital menggunakan OFDM yang bersifat
kuat dalam lalu lintas yang padat. Transisi dari teknologi analog menuju
teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran
televisi yang lebih banyak. Siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan
adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru.
Penyelenggara televisi digital berperan sebagai operator
penyelenggara jaringan televisi digital sementara program siaran disediakan oleh
operator lain. Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital
mengalami perubahan dari segi pemanfaatan kanal ataupun
teknologi jasa pelayanannya. Terjadi efisiensi penggunaan kanal frekuensi
berupa pemakaian satu kanal frekuensi
untuk 4 hingga 6 program.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh
sistem penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV
Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakannya seperti
internet. Sistem siaran televisi digital DVB mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul Sistem
Manajemen Subscriber. Jalur tersebut memerlukan modem,jaringantelepon
atau jalur kembali televisi kabel, maupun satelit
untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi
penghitungan suara melalui televisi. Ada beberapa spesifikasi yang telah
dikembangkan, antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan
jaringan berlayanan digital terintegrasi (ISDN). Selain
itu juga dikembangkan solusi komprehensif untuk interaksi
melalui jaringan CATV, HFC, sistem terestrial, SMATV, LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.
E. Transisi
Tv Analog ke Digital
Transisi
dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan
penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar
dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital.
Namun,
jika ingin tetap menggunakan pesawat penerima televisi analog, penyiaran
digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut rangkaian konverter
(Set Top Box). Sinyal siaran digital diubah oleh rangkaian konverter
menjadi sinyal analog, dengan demikian pengguna pesawat penerima televisi
analog tetap bisa menikmati siaran televisi digital. Dengan cara ini secara
perlahan-lahan akan beralih ke teknologi siaran TV digital tanpa terputus
layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses
transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian
terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut
antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan
yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi
analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi
yang menyiarkan siaran televisi digital.
Bagi
operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal
dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi
dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini
seperti studio,
bangunan, sumber daya manusia dan lain sebagainya.
Apabila
operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV
digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya
menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di
kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi digital dapat dibedakan ke
dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan,
serta penyedia isi.
Televisi
set dengan hanya tuner analog tidak bisa decode transmisi digital. Ketika
penyiaran analog melalui udara berhenti, pengguna set dengan analog-hanya tuner
dapat menggunakan sumber pemrograman (misalnya kabel, perekam) atau dapat
membeli set-top box konverter untuk mendengarkan sinyal digital. Di Amerika
Serikat, kupon yang disponsori pemerintah yang tersedia untuk meringankan biaya
sebuah kotak konverter eksternal. Switch off-analog (penuh daya stasiun)
berlangsung pada tanggal 12 Juni 2009 di Amerika Serikat, 24 Juli 2011 di Jepang, 31
Agustus 2011 di Kanada, 13 Februari 2012 di Negara-negara Arab, dan dijadwalkan
untuk 24 Oktober 2012 di Inggris dan Irlandia, pada tahun 2013 di Australia, pada tahun 2015 di Filipina
dan Uruguay, pada 2017 di Kosta Rika dan pada 2018 di Indonesia.
Departemen
Komunikasi dan Informasi merencakan untuk mengeluarkan lisensi penyiaran
digital pada akhir tahun 2009 bersamaan dengan penghentian pemberian izin untuk
siaran televisi analog secara bertahap. Pemerintah telah menetapkan peserta
yang mendapat izin frekuensi sementara untuk menyelenggarakan uji coba DVB-T
dan DVB-H di Jakarta yaitu :
·
Untuk DVB-T
o
Lembaga Penyiaran Publik TVRI
·
Untuk DVB-H
o
STC
Perangkat
penerima yang akan mendukung uji coba siaran digital di Indonesia adalah Polytron
dengan produk TV digital dan kotak konverter.
Polytron akan mengeluarkan TV digital berukuran 21 inchi dan 29 inchi dengan
harga yang dapat dijangkau masyarakat.
F. Kualitas
Tv Digital
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan
warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem
televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski
alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV
Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi
tinggi. Teknologi digital memerlukan kanal siaran
dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi
berkualitas tinggi.
G. Sistem
Pemancaran Tv Digital
Terdapat
tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital
(DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan
layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua
standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan
kode suara MPEG-2
untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk
DVB-T.
Dibandingkan
dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan memiliki kelebihan terutama
pada penerima dengan sistem seluler. ISDB-T terdiri dari ISDB-S untuk transmisi
melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapat
diaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas
ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, dimana mode pertama digunakan
untuk aplikasi seluler televisi berdefinisi standar (SDTV), mode
kedua sebagai aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi
tinggi (HDTV)
beraplikasi tetap, serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem
penerima tetap. Semua data modulasi
sistem pemancar ISDB-T dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan
mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan
multipleks (TMCC).
Frekuensi
sistem penyiaran televisi digital dapat diterima menggunakan antena yang
disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel
digital), dan piringan satelit. Alat serupa telepon seluler digunakan terutama untuk menerima frekuensi televisi
digital berformat DMB dan DVB-H. Siaran televisi digital juga dapat diterima
menggunakan internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol
internet (IPTV).
H. Frekuensi
Tv Digital
Secara teknis, pita spektrum frekuensiradio yang
digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi
digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan teknologi analog dengan teknologi
digital adalah 1 : 6. Jadi, bila teknologi analog memerlukan lebar pita 8
MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi digital dengan lebar pita yang sama
(menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal
transmisi sekaligus untuk program yang berbeda.
TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu
beradaptasi sesuai dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat ditangkap dari
sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah
cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan
gambar berformat digital seperti yang digunakan kameravideo.
I. Pemicu
Perkembangan
Pendorong
pengembangan televisi digital antara lain:
·
Perubahan lingkungan eksternal
o
Pasar televisi analog yang sudah
jenuh
·
Perkembangan teknologi
o
Teknologi pemrosesan sinyal digital
o
Teknologi transmisi digital
o
Teknologi peralatan yang beresolusi
tinggi
J. Manfaat Tv
Digital
TV
Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan
keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat
berinteraksi dengan TV Digital. Teknologi siaran digital menawarkan integrasi
dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.
Siaran
televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi
tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya
pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima
dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti
di dalam mobil dan kereta.
TV
Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada
televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara
digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis
pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saat
ini Sistem Informasi (SI) berkembang sangat pesat dan meliputi berbagai bidang
kehidupan manusia. Baik untuk keperluan menyelesaikan pekerjaan sehari - hari
di tempat kerja, maupun di dalam kehidupan pribadi atau keluarga. Perkembangan
SI ini akan mendominasi dunia dan sangat memengaruhi kehidupan masyarakat di
masa mendatang.
Sumber Daya Manusia yang dapat mengerti
perkembangan ini dan mampu menerapkannya dalam kehidupannya sehari - hari akan
mampu bersaing dengan SDM lain yang
tidak mengikuti perkembangan ini.
Kuliah ini mengenalkan tentang konsep-konsep sistem informasi. Mata kuliah ini menerangkan tentang berbagai macam konsep sistem informasi, dimulai dari perkembangan, etika, sampai fungsionalitas sistem informasi. Mata kuliah ini sangat penting dalam memberikan motivasi kepada para mahasiswa dan menarik minat mereka untuk berinteraksi dengan system informasi .
Kuliah ini mengenalkan tentang konsep-konsep sistem informasi. Mata kuliah ini menerangkan tentang berbagai macam konsep sistem informasi, dimulai dari perkembangan, etika, sampai fungsionalitas sistem informasi. Mata kuliah ini sangat penting dalam memberikan motivasi kepada para mahasiswa dan menarik minat mereka untuk berinteraksi dengan system informasi .
SARAN
Untuk
kemajuan sistem informasi teknologi computer maka diharapkan agar perkembangan
computer kedepan mampu mengubah pola fikir dan menjadikan masyarakat Indonesia
menjadi manusia yang kreatif dan inovatif. Serta tumbuhnya kratifitas hingga
menghasilkan suatu karya yang berguna bagi manusia.
Diharapkan dengan adanya teknologi computer dan softwarenya dapat dimanfaat sesuai dengan kegunaan sebenarnya yang mampu mempercerdas bangsa bukannya unutk menghancurkan moral moral bangsa.
Kemajuan system informasi computer software dimasa mendatang diharapkan dapat membantu semua jenis pekerjaan manusia sehingga mereka mampu menyelesaikan pekerjaan mereka dengan cepat karena dimasa depan teknologi akan semakin canggih dan semua pekerjaan dikerjakan dengan system komputerisasi.
Daftar Isi
16 Maret 2016 pukul 01.17
izin kopas yaa ??