Nim : 13.230.0074
Kelas : 1P53
Tema : Sistem Informasi
Judul : Sistem Informasi Kesehatan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan
bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan
sangat terkait dalam konotasi di pengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek
demografi atau kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
termasuk pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun
biologik.
Salah satu kebutuhan dalam
pelaksanaan poembangunan dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah
informasi yang valid dan akurat. Oleh karena itu pembangunan system informasi,
kususnya di bidang kesehatan dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan
dikembangkan. Hal ini mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan
pengembangan upaya –upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Perubahan pelayanan di bidang
Kesehatan yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas mengharuskan sektor
kesehatan untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya kepada masyarakat. Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan
sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang
sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi
dalam menyongsong era Informasi ini.
Untuk mewujudkan informasi atas
segala kegiatan pelayanan kesehatan salah satunya adalah Puskesmas maka
perlu satu system alat bantu berupa system informasi Puskesmas ( Simpus )
agar semua kegiatan dapat termonitor dengan baik.
Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (Simpus) merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung
proses pengambilan keputusan manajemen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( Simpus )
Perubahan era globalisasi membawa
dampak yang luas bagi warga masyarakat. Pendidikan masyarakat yang relatif
tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi
tentang kesehatan, serta kesadaran hukum yang semakin tinggi, menyebabkan
semakin bervariasi dan tinggi tuntutan kebutuhan kesehatan mereka. Hal ini akan
membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk
mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat.
Masalah dalam Pelayanan
Kesehatan yakni Pengelolaan data Puskesmas yang sangat banyak, baik data medik
pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh Puskesmas sehingga
mengakibatkan:
·
Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi
data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi
lambat.
·
Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data
tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda.
·
Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
·
Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus
direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang
dapat dipercaya kebenarannya. Maka perlu dipikirkan mengenai sistim informasi
yang mudah,cepat serta dapat dilihat dan dimengerti yaitu dengan adanya SIMPUS.
·
Karena dengan Simpus dapat memberikan :
1. Manfaat Umum Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
- Efisiensi
- Kemudahan dan kecepatan data
- Dokumentasi dan pelaporan yang Auditable dan Accountable
- Meningkatkan profesionalisme dan kinerja Menejemen Puskesmas
- Mendukung koordinasi antar bagian-bagian didalam Puskesmas
·
Ketepatan
Pada awal pemasangan Sistem Informasi Puskesmas, ketika aliran kerja
belum lancar, peningkatan kecepatan dan ketepatan data belum terlalu terasa.
Namun ketika komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan
akurasi entri data yang tinggi dapat dipenuhi, maka akan terasa sekali dampak
dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas, terhadap ketepatan dan kecepatan
kerja.
·
Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan
sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang
dengan SIMPUS hal tersebut cukup dilakukan dengan membandingkan laporan antar
unit yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Menejemen. Sistem Informasi
Menejemen Puskesmas juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk
transaksi-transaksi tertentu. misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 (dua)
kali pada hal yang sama, maka system akan menolaknya, sistem juga akan
memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang sama dicatat 2
kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
·
Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien harus
dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMPUS data tersebut cukup sekali
dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja
adminstrasi dan menjamin konsistensi data.
·
Peningkatan Pelayanan
Pengaruh SIMPUS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan
akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan
administrasinya.
·
Kemudahan Pelaporan
Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat
penting. Dengan adanya SIMPUS, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam
hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan
tersebut
2. Manfaat Manajerial
·
Kecepatan Menejer Untuk Mengambil Keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum lagi jika yang
dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu tertentu
(harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang diambil belum tentu
sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIMPUS, informasi yang disajikan
bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dan informasi tersebut
sehingga informasi yang kita dapati sudah sangat spesifik sesuai dengan
kebutuhan kita.
·
Akurasi dan kecepatan untuk mengidentifikasi masalah
Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIMPUS memberi gambaran dan hari ke
hari mengenai kinerja Puskesmas, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat
segera kita ketahui. Hal ini membuat identifikasi potensi masalah dapat
dilakukan lebih dini, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat
segera teratasi dan disusun.
·
Memudahkan penyusunan rencana dan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun
strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik, karena
SIMPUS mampu memberikan data populasi dengan selang waktu tertentu. ini tenth
saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
3. Manfaat Bagi Organisasi
·
Budaya Kerja
Sistem Informasi Menejemen Puskesmas ini mensyaratkan
kedisiplinan dalam memasukkan data, baik ketepatan waktu
maupun keakuratan data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal
seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIMPUS dengan seluruh unit layanan.
Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan
berobat, Katakanlah semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan
datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien
atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung.
Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui
atau peduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMPUS
hal tersebut terjadi dengan sendirinya. ini karena seringkali untuk memahami
aliran data sampai datang kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika
terjadi kesalahan setiap user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan
tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi
paham bagaimana sistem diPuskesmas tersebut bekerja.
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya
administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah
sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di
atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMPUS analisa cukup
dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak.
BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
Sistem Informasi Kesehatan ( Simpus
) yaitu seluruh kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan medis/pengobatan,
farmasi/apotik, serta menejemen terhubung menjadi satu dengan sitem real
online (up to date). Setiap saat menejemen atau pihak yang berkepentingan dapat
memonitor perkembangannya.
Simpus merupakan sebagian dan
kemampuan sistem informasi Menejemen Puskesmas yang terintegrasi,
disamping keuntungan lain seperti:
·
Pencatatan medical record
·
Kecepatan pelayanan administrasi
·
Pembuatan laporan data penyakit secara cepat dan akurat.
Untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan kesehatan dalam Puskesmas
keberadaan teknologi informasi merupakan salah satu faktor penunjang untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang ada.
Perencanaan suatu sistem informasi
Puskesmas dilakukan dengan mempertimbangkan dua faktor yakni informasi dan
proses, yang berbasis pada struktur manajemen Puskesmas yang bersangkutan.
Secara garis besar struktur manajemen Puskesmas dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu bagian struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih
berhubungan dengan penanganan aspek administratif dan Puskesmas yang
bersangkutan seperti pembayaran dan perlengkapan, sedangkan aktivitas pada
bagian fungsional lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Faktor lain yang tidak kalah
penting untuk menjadi dasar pengembangan sistem informasi Puskesmas adalah
faktor keamanan, baik keamanan terhadap transmisi data maupun keamanan terhadap
isi informasi atau information content. Salah satu bagian yang sangat
memfokuskan perhatiannya terhadap masalah keamanan sistem informasi di
Puskeswmas adalah bagian pelayananan di BP. Data-data pada bagian ini
berupa terbagi menjadi dua data utama yaitu data hasil pemeriksaan dan data
diagnosis, dimana kedua jenis data tersebut menyangkut hal-hal yang berhubungan
dengan privasi pasien.
BAR IV
SISTEM INFORMASI
1. Identifikasi Masalah
Guna mengatasi hambatan-hambatan
dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas keberadaan “Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan uraian di atas maka yang
menjadi permasalahan adalah:
- Analisis pemanfaatan SIMPUS dalam meningkatkan pelayanan di Puskesmas?
- Mengapa SIMPUS Menjadi Pilihan?
- Bagaimana Pemanfaatan Pengelolaan Informasi dengan Teknologi Informasi yang ada
BAB V
PENUTUP
Dari uraian
diatas dapat di simpulkan bahwa system informasi merupakan salah satu system
yang dapat digunakan untuk memberikan beberapa informasi data kususnya kegiatan
yang di lakukan di Puskesmas sehingga data dapat dilihat secara cepat tepat
dan untuk memberikan informasi yang baik. Dengan adanya Simpus diharapkan
semua data bisa terekap serta dapat di pertanggungjawabkan dengan benar.
Demikian penulisan system manajemen Puskesmas semoga dapat memberikan wawasan
bagi penulis serta lebih dapat memahami tentang system informasi Manajemen yang
ada.
.
Posting Komentar