Nama : Trisnaning Larasati
Nim : 13.230.0074
Kelas : 1P53
Tema : Telephone
Judul : Telephon Seluler
Sejarah Telepon Seluler
Sejarah
telepon seluler atau yang kita kenal HP, ternyata sudah ada dari jaman
penjajahan, yaitu kira-kira tahun 1947 di negara paman sam alias Amrik dan
Eropa sana. Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan
oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini
di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini
medirikan perusahaan Ericsson memfokuskan terhadap bidang bisnis perlaan
telegraf, dan perusahaanya juga tidak terlalu besar pada waktu itu.
Pada tahun
1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan teleopn
mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz.
Pada tahun
1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula
berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan mendirikan perusahaan
elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler.
Tahun
1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3
perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan rerusahaan
Mototola-nya.
Pada tahun
1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970,
telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan
telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya memang cukup besar dengan antena
pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Dr Cooper yang menjadi manajer
proyek inovasi Motorola itu memasang base station di New York. Untuk proyek ini
Motorola bekerja dengan Bell Labs. Penemuan ini sekaligus diklaim sebagai
penemuan ponsel pertama. Di suatu pagi 3 April 1973,Cooper, saat itu menjabat
sebagai general manager pada Divisi Communication Systems Motorola
mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh dari terminal telepon portable. Dia
mencoba ponsel ‘raksasanya’ sambil berjalan–jalan di berbagai lokasi di New
York. Itulah saat pertama ponsel ditampilkan dan digunakan di depan publik.
Dalam
pertunjukan itu, Cooper menggunakan ponsel seberat 30 ounce sekitar (800 gram)
atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata – rata ponsel yang beredar saat ini.
Kelebihan dan kekurangan teknologi telepon seluler
Siapa tak
kenal handphone atau ponsel (telepon selular)? Handphone atau biasa disebut
telepon selular merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional salutaran tetap, tetapi
handphone bias dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan
telepon menggunakan kabel. Diperkenalkan pada tahun 1980-an, kini peralatan
komunikasi ini sudah jadi perlengkapan sehari-hari. Banyak orang di berbagai
kota besar khususnya, tua-muda sering terlihat memamerkannya jika sedang tak
digunakan. Ditaruh di saku celana, diselipkan di pinggang, atau ada juga yang
sengaja terus dipegang sambil sesekali digunakan untuk menunjuk-nunjuk.
Harganya yang sudah kian terjangkau membuat barang ini bisa dimiliki.
Apapun itu, alat yang ukurannya kian imut dan menarik ini juga sudah dianggap sebagai ‘teman’ di perjalanan atau di tempat beraktivitas yang amat praktis. Ia bisa menghubungkan kita dengan relasi, kolega, bahkan dengan bos galak dari mana saja. Teknologi telekomunikasi telah memungkinkannya bisa dipergunakan di mana saja. Apalagi dengan diluncurkannya satelit-satelit selular, yang selanjutnya memungkinkan benda kecil ini bisa digunakan di tempat terpencil (remote area), bahkan dari tengah lautan. Satu yang membuatnya unggul dibanding telepon rumahan, yakni sifatnya yang tanpa kabel atau wireless.
Revolusi di bidang pertelekomunikasian memang telah sampai pada tahapan yang dahsyat. Ketika aktivitas sehari-hari telah begitu overlaps (saling tumpang tindih), peralatan canggih ini selanjutnya menjadi alat yang menentukan. Ia bisa digunakan sebagai penyampai pesan dan kabar penting selain sebagai media untuk perbincangan ringan, yang mana kaum muda biasa menyebutnya ‘ngobrol gaul’.
Lalu mengapa disebut telepon selular? Sebutan ini rupanya berangkat dari bentangan penguat sinyal yang dibangun jaringan antena RBS (radio base station) yang menjadi piranti penangkap dan penyebar sinyal. Untuk sebuah kota, penyelenggara jaringan atau biasa disebut provider biasa membaginya dalam bentuk sel yang bentuknya imajiner, dimana setiap sel akan diwakili sebuah antena RBS. Itu sebabnya telepon bergerak (mobile phone) ini selanjutnya dikenal pula sebagai telepon selular.
Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson. Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan teleopn mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz. Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler. Tahun 1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan Ericsson dan di Amerika dengan perusahaan Motorola. Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970, telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang.
Awalnya, ukuran telepon seluler ukurannya memang cukup besar dengan antena pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Namun saat ini, telepon selular menjadi alat yang multi-fungsi dengan ukurannya yang menarik ditambah banyaknya aksesoris telepon seluler untuk mempercantik penampilannya. Tidak seperti dulu yang harganya mahal. Sekarang telepon seluler bisa kita dapatkan dengan harga yang menggiurkan dengan fitur yang lengkap. Setiap orang menjadi mudah untuk berkomunikasi dengan adanya telepon seluler saat ini. Bahkan urusan bisnis, sekolah, sampai pengetahuan bisa mudah kita dapatkan hanya dengan memengang telepon seluler. Namun, disamping kelebihannya telepon seluler juga memiliki banyak kerugian bagi setiap pemiliknya. Misalnya, dimanapun orang terbiasa dengan urusan telepon genggamnya sampai melupakan kejadian sekelilingnya. Seperti orang dengan mudah mengobrol melalui sms atau BBM dengan mudah, cepat, dan murah sehingga orang menjadi lupa akan semua kegiatannya. Pemilik telepon seluler juga dengan bebas men-download apa saja dari layanan internet yang ada pada telepon seluler. Telepon seluler yang sudah familiar dibanyak kalangan dan mudah untuk dioperasikan, membuat penggunanya terutama anak kecil yang menerima dampak buruk dari telepon seluler tersebut. Sebenarnya telepon seluler menjadi sangat bermanfaat bagi penggunanya jika digunakan dalam hal yang positif seperti barang untuk menambah pengetahuan, kuliah, belajar sampai dengan bekerja atau berbisnis yang positif.
http://awalmula.com/awal-mula-sejarah-handphone.
Apapun itu, alat yang ukurannya kian imut dan menarik ini juga sudah dianggap sebagai ‘teman’ di perjalanan atau di tempat beraktivitas yang amat praktis. Ia bisa menghubungkan kita dengan relasi, kolega, bahkan dengan bos galak dari mana saja. Teknologi telekomunikasi telah memungkinkannya bisa dipergunakan di mana saja. Apalagi dengan diluncurkannya satelit-satelit selular, yang selanjutnya memungkinkan benda kecil ini bisa digunakan di tempat terpencil (remote area), bahkan dari tengah lautan. Satu yang membuatnya unggul dibanding telepon rumahan, yakni sifatnya yang tanpa kabel atau wireless.
Revolusi di bidang pertelekomunikasian memang telah sampai pada tahapan yang dahsyat. Ketika aktivitas sehari-hari telah begitu overlaps (saling tumpang tindih), peralatan canggih ini selanjutnya menjadi alat yang menentukan. Ia bisa digunakan sebagai penyampai pesan dan kabar penting selain sebagai media untuk perbincangan ringan, yang mana kaum muda biasa menyebutnya ‘ngobrol gaul’.
Lalu mengapa disebut telepon selular? Sebutan ini rupanya berangkat dari bentangan penguat sinyal yang dibangun jaringan antena RBS (radio base station) yang menjadi piranti penangkap dan penyebar sinyal. Untuk sebuah kota, penyelenggara jaringan atau biasa disebut provider biasa membaginya dalam bentuk sel yang bentuknya imajiner, dimana setiap sel akan diwakili sebuah antena RBS. Itu sebabnya telepon bergerak (mobile phone) ini selanjutnya dikenal pula sebagai telepon selular.
Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson. Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan teleopn mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz. Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler. Tahun 1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan Ericsson dan di Amerika dengan perusahaan Motorola. Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970, telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang.
Awalnya, ukuran telepon seluler ukurannya memang cukup besar dengan antena pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Namun saat ini, telepon selular menjadi alat yang multi-fungsi dengan ukurannya yang menarik ditambah banyaknya aksesoris telepon seluler untuk mempercantik penampilannya. Tidak seperti dulu yang harganya mahal. Sekarang telepon seluler bisa kita dapatkan dengan harga yang menggiurkan dengan fitur yang lengkap. Setiap orang menjadi mudah untuk berkomunikasi dengan adanya telepon seluler saat ini. Bahkan urusan bisnis, sekolah, sampai pengetahuan bisa mudah kita dapatkan hanya dengan memengang telepon seluler. Namun, disamping kelebihannya telepon seluler juga memiliki banyak kerugian bagi setiap pemiliknya. Misalnya, dimanapun orang terbiasa dengan urusan telepon genggamnya sampai melupakan kejadian sekelilingnya. Seperti orang dengan mudah mengobrol melalui sms atau BBM dengan mudah, cepat, dan murah sehingga orang menjadi lupa akan semua kegiatannya. Pemilik telepon seluler juga dengan bebas men-download apa saja dari layanan internet yang ada pada telepon seluler. Telepon seluler yang sudah familiar dibanyak kalangan dan mudah untuk dioperasikan, membuat penggunanya terutama anak kecil yang menerima dampak buruk dari telepon seluler tersebut. Sebenarnya telepon seluler menjadi sangat bermanfaat bagi penggunanya jika digunakan dalam hal yang positif seperti barang untuk menambah pengetahuan, kuliah, belajar sampai dengan bekerja atau berbisnis yang positif.
http://awalmula.com/awal-mula-sejarah-handphone.
01.07 Pengertian
Telepon Seluler, Perkembangan
Teknologi Komunikasi, Perkembangan
Teknologi Telepon Seluler No
comments
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).
Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam
jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi
dengan pengguna lainnya.
Telepon Seluler atau yang sering disebut Hand Phone atau HP merupakan paduan perpaduan antara Teknologi Telepon dengan Teknologi Radio. Tetapi dalam perkembangannya Teknologi Komputer juga masuk dengan mulus pada telepon seluler ini.
Sebelum adanya teknologi seluler, setiap orang yang membutuhkan komunikasi bergerak harus memasang Telepon radio di dalam mobilnya. Untuk melayani telepon radio ini, setiap kota didirikan sebuah menara sentral, yang cukup besar agar mampu menjangkau jarak yang cukup jauh, mungkin sekitar 70 km. Menara sentral ini masih mempunyai saluran yang sangat terbatas. Tidak lebih dari 50 saluran, artinya menara sentral tidak akan mampu melayani lebih dari jumlah saluran yang dimilikinya pada saat yang bersamaan, yang mana keadaan seperti ini akan membuat kemampuan untuk melayani telepon radio juga sangat terbatas. Dengan telepon radio / telepon mobil ini berarti kita juga harus mempunyai pesawat transmisi yang kuat yang cukup mampu untuk mengirim sinyal pada jarak yang cukup jauh.
Telepon Seluler atau yang sering disebut Hand Phone atau HP merupakan paduan perpaduan antara Teknologi Telepon dengan Teknologi Radio. Tetapi dalam perkembangannya Teknologi Komputer juga masuk dengan mulus pada telepon seluler ini.
Sebelum adanya teknologi seluler, setiap orang yang membutuhkan komunikasi bergerak harus memasang Telepon radio di dalam mobilnya. Untuk melayani telepon radio ini, setiap kota didirikan sebuah menara sentral, yang cukup besar agar mampu menjangkau jarak yang cukup jauh, mungkin sekitar 70 km. Menara sentral ini masih mempunyai saluran yang sangat terbatas. Tidak lebih dari 50 saluran, artinya menara sentral tidak akan mampu melayani lebih dari jumlah saluran yang dimilikinya pada saat yang bersamaan, yang mana keadaan seperti ini akan membuat kemampuan untuk melayani telepon radio juga sangat terbatas. Dengan telepon radio / telepon mobil ini berarti kita juga harus mempunyai pesawat transmisi yang kuat yang cukup mampu untuk mengirim sinyal pada jarak yang cukup jauh.
Teknologi seluler membagi sebuiah kota menjadi sel-sel
kecil dengan luas wilayah tertentu. Sistem ini memungkinkan frekuensi yang luas
digunakan berkali-kali di seantero kota, sehingga memungkinkan jutaan orang
dapat menggunakan telepon sel-sel yang disebut sebagai “Seluler” itu secara
bersamaan. Setiap sel memiliki sebuah Base Transmission Station ( BTS ), yang
terdiri dari sebuah menara dan sebuah bangunan berisi perlengkapan pemancaran
dan penerimaan sinyal telepon. BTS inilah yang akan melayani setiap panggilan
telepon selular, menerima sinyal, mengolah, dan kemudian menghubungkan ke nomor
yang dituju.
Karena dalam satu kota atau wilayah terdapat banyak BTS, maka ponsel akan dilayani oleh BTS yang ada di sekitar Ponsel kita, terutama yang paling dekat. Pelayanan ini akan berpindah secara otomatis, manakala telepon kita sedang bergerak dari wilayah layanan BTS yang satu ke wilayah layanan BTS yang lain.
Karena dalam satu kota atau wilayah terdapat banyak BTS, maka ponsel akan dilayani oleh BTS yang ada di sekitar Ponsel kita, terutama yang paling dekat. Pelayanan ini akan berpindah secara otomatis, manakala telepon kita sedang bergerak dari wilayah layanan BTS yang satu ke wilayah layanan BTS yang lain.
- Prinsip dasar telepon
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal electrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan frekuensi tertentu yang memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
- Sejarah Perkembangan awal telepon
- 1871, Natonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
- 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda pada sirkuit.
- 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf.
- 1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
- 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang dapat digunakan.
- 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan jalur one-wire.
- 1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling berhubungan lintas negara.
Daftar Pustaka
http://fnr-site.blogspot.com/2012/06/pengertiancara-kerja-dan-sejarah-telpon.html
Posting Komentar