Nama :
Probo Pangestu
Kelas :
1p53
NIM :13.230.0045
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan
hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun
atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing), mendukung sistem
koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis
sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi
lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger
Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic information system (GIS)
atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu
manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem
pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang
terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data
berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data
berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi
yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis
geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi
GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi
perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan
tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis
lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang
bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan
Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang
baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama
sekali tidak terungkap.
Penginderaan
jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau
fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu
sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga
yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk
mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa
sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data
sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa
bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data
yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan,
geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.
Keberhasilan terapan penginderaan jauh
meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang (multiple
view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi
tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai
tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral)
dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau
dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu
daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.
B. Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun yang menjadi tujuan dari
makalah ini antara lain sebagai berikut :
v Untuk
Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi).
v
Untuk mengetahui keuntungan menggunakan SIG
v
Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh
v
Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian GIS.
GIS
(Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi
informasi (information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS
harus diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang
pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan
keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai
pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau
delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu
(integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005). GIS
(Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk
suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols,
2004).
Geografi
adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya,
yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan
selanjutnya. GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan
menyebarkan informasi geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran,
perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali
batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di
pecahkan melalui geografi (Libraries & Academic Information Resources,
2006). GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer
yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS
(Geographic Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan
informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO,
2000).
B. Pengelolaan GIS (Geographic
Information System)
Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS
yaitu:
Sumber
Informasi Geografi Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari
waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan
gejala sosial.
Dalam geografi, informasi yang diperlukan
harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:
1. Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil
pengalaman.
2. Tersusun secara sistematis,
artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur.
3. Logis, artinya masuk akal dan
menunjukkan sebab akibat.
4. Objektif, artinya berlaku umum
dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas,
geografi juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional
(kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang
membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
C. Komponen-Komponen Dalam GIS
GIS
merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam
GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta,
2002 & Husein, 2006).
A. Perangkat
Keras (Hardware)
Perangkat
keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang
terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS
terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
Alat
masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer.
Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM. · Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam
komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk
sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive. · Alat keluaran (ouput)
yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses GIS.
B. Perangkat
Lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang
berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan.
Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu
menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer melalui
unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah
disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk
bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).
C. Cara
Mengelola Informasi Geografi
Secara umum
proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data
(input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data)
(Husein, 2006)
v Subsistem
Masukan Data (Input Data) Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan
mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua
data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke
komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis,
area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali
lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data
atribut. ·
v Data spasial (keruangan), yaitu data yang
menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial
berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak
kertas. ·
v Data atribut (deskriptip) yaitu data yang
terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data
atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data
yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi
kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas,
misalnya jumlah pohon.
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam
bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam
bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan
topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air
minum, pola aliran sungai dan garis kontur.
Data dalam bentuk poligon (area), meliputi
daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah
(Prahasta, 2002). Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga
sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh
(Prahasta, 2002).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Pengertian Pengindraan Jauh dan SIG Sistem
Informasi Geografis (bahasa Inggris) Geographic Information System disingkat
GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga
memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian
dari sistem ini. Beberapa pengertian SIG dari para ahli antara lain.
Sistem Informasi Geografis semakin lama
mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan teknologi.Hampir semua sector
yang berhubungan dengan kehidupan manusia berhubungan dengan SIG,umumnya
digunakan sebagai bahan perencanaan. Bidang pendidikan, bidang pemerintahan,
bidang perekonomian, dsb. Hal itu yang melandasi penggunaan SIG sebagai acuan
dalam perencanaan, pengolahan maupun pengambilan keputusan tentang kondisi
suatu wilayah, karena tidak semua kondisi wilayah/daerah yang satu dengan yang
lain sama.
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah
besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi
GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan
dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang
selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan
seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan
objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem
pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang
seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan
jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan
lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan
jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya
teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan
diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang
pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan
bidang-bidang lainnya.
Keberhasilan
terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan
multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi
penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian
dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan
multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran
spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu
(multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu
tanggal pemotretan
v
Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang Manfaat
SIG Dalam Inventarisasi Sumber Daya Alam
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks.
Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data
sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam
hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan
pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam
adalah sebagai berikut: ·
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam,
misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. ·
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan
hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan
penggunaan lahan.
A. Manfaat SIG
dalam Perencanaan Pola Pembangunan
SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi,
tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang.
Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut
lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan.
Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan pembangunan,
agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak
teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
B. Manfaat SIG
dalam Bidang Sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam
dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang
sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut: ·
Mengetahui potensi dan persebaran penduduk. · Mengetahui luas dan persebaran
lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya. · Untuk pendataan dan
pengembangan jaringan transportasi. · Untuk pendataan dan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan. · Untuk pendataan dan pengembangan
permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan
rekreasi serta perkantoran.
C. Manfaat SIG
Bidang Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan
pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu,
pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaandan pencacahan
margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,dan pengawasan
kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka
penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan
informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan
aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat
dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
D. Manfaat SIG
Bidang Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan
penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas
manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang
sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan
menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut.
Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang
potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan
lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan,
dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau
budidaya permukiman.
E. Manfaat SIG
Bidang Pembuatan Peta
Peta citra merupakan citra yang
telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi
spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber
dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra
memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
Peranan peta citra (space map)
dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat
ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput
seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to
date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini
disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan
peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun
buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah
v
Manfaat SIG Bidang Meteorologi
Manfaat penginderaan jauh di bidang
meteorologi adalah sebagai berikut. · Mengamati iklim suatu daerah melalui
pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara. · Membantu analisis
cuaca dan peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan
tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon. · Mengamati sistem/pola
angin permukaan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan GIS adalah sebuah
teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas
bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi
bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis
pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat
diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985).
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu pengukuran atau perolehan data
pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari
objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar
adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote sensing),
yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan
dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987)
SIG dapat dikatakan sebagai system,
subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini tergantung melihat SIG
tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub system SIG
yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki
tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system
karena memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub
system manipulasi, subsistem input.
· Secara sederhana manfaat SIG dalam data
kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
· Untuk mengetahui persebaran
berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan
barang tambang lainnya.
· Untuk mengetahui persebaran
kawasan lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan
hutan yang masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan,
pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
· Untuk pengawasan daerah bencana alam,
misalnya: memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya bencana
alam di masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah
bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem
Informasi Geografi Untuk Pengelolaan SDA. Center for International Forestry
Research Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp. Introduction to
Satelltite and Orbits Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction
to GIS and Geospatial Data Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid
Dengan Metode GIS (Geographic Information System) di Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar Tahun 2009. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial
Analysis For Several Important Diseases Health Service In South Sulawesi;
Experiences Using GIS Methodes In Health. Australia: Charsles Darwin University
Press Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis & Desain Sistem Informasi
: Pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset.
Yogyakarta. 2005 Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005 Kendall E, Kendall J. Analisis dan Perancangan Sistem.
PT Indeks. Klaten. 2007 Fathansyah, Ir. Basis Data. Informatika. Bandung. 2007
Sumber: http://forester-untad.blogspot.com/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog
Sumber: http://forester-untad.blogspot.com/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog
Posting Komentar